Jember, 26 November 2025
Surfaktan adalah campuran pelarut atau zat aktif permukaan yang esensial dalam berbagai sektor, termasuk industri pengeboran minyak bumi.
Dalam konteks industri migas, surfaktan berfungsi krusial dalam teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) untuk meningkatkan produksi minyak dari sumur-sumur tua. Penginjeksian surfaktan atau EOR merupakan salah satu metode dalam proses meningkatkan produksi minyak bumi. Namun, mayoritas surfaktan yang digunakan industri saat ini masih berbasis petrokimia (turunan minyak bumi) yang mahal dan kurang ramah lingkungan.Di sisi lain, Indonesia sebagai negara agraris menghadapi tantangan besar: minimnya pemanfaatan limbah biomassa pertanian yang melimpah. Menjawab dua tantangan besar ini, Tim Polymer yang terdiri dari dosen Universitas Jember (UNEJ) meluncurkan solusi inovatif yang tidak hanya strategis bagi ketahanan energi tetapi juga sangat ramah lingkungan: “Viscoelastic Methyl Ester Sulfonate (MES): The Green Innovation for Sustainable Energy”, yang merupakan surfaktan hijau yaitu viskoelastis ramah lingkungan, berbasis minyak nabati dan limbah agroindustri.
Menurut salah satu anggota tim, Eka Tiyas Anggraeni, S.T., M.T., dari Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UNEJ, Viscoelastic MES menjadi alternatif strategis. “Masalah utama yang kami tangani adalah ketergantungan industri terhadap surfaktan berbasis petrokimia dan rendahnya pemanfaatan biomassa pertanian. Melalui Viscoelastic MES, kami menunjukkan bahwa limbah pertanian Indonesia dapat menjadi bahan strategis industri kimia hijau,” ungkapnya.

Berkolaborasi dalam Tim Polymer dengan tiga rekan dari Fakultas Teknik (FT) UNEJ (Merymistika Yufrani Afred, S.Si., M.T., Babas Samudera Hafwandi, S.T., M.T., dan Ratri Sekaringgalih, S.T., M.T.), memformulasikan Viscoelastic MES sesuai prinsip green chemistry dan circular economy. Mereka memanfaatkan bahan terbarukan lokal seperti minyak sawit, serat jagung, sabut kelapa, dan residu agroindustri.
Keunggulan formulasi ini terletak pada kemampuannya yaitu menciptakan jaringan wormlike micelles yang mampu meningkatkan viskositas larutan hingga 10 kali lipat. Selain itu, memiliki ketahanan termal tinggi hingga 180 derajat Celsius dan stabil pada kondisi salinitas tinggi. Fitur-fitur ini menjadikan Viscoelastic MES ideal untuk aplikasi EOR di berbagai kondisi lapangan migas yang ekstrem.
Atas inovasi ini, Tim Polymer dari UNEJ berhasil meraih penghargaan di ajang Greenovate Challenge 2025 pada 26 Oktober 2025. Kompetisi bergengsi ini merupakan bagian dari The Global Green Chemistry Accelerator Program yang diselenggarakan oleh Universitas Pertamina dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), bekerja sama dengan Yale University (Amerika Serikat), UNIDO, GEF, dan GGINP. Kompetisi ini berfokus pada pengembangan green technology dan circular economy di bidang energi, kimia, dan pertanian.

Eka Tiyas juga menyoroti pentingnya sinergi antara akademisi dan industri, khususnya dengan mitra seperti PT Petrokimia Gresik dan PT Asian Paints Indonesia, yang mendukung kompetisi ini.
“Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa kemitraan universitas dan industri dapat mempercepat penerapan teknologi hijau. Melalui sinergi ini, limbah pertanian tidak lagi menjadi beban, tetapi diolah menjadi komponen penting bagi industri energi dan kimia masa depan,” tegasnya.
Meskipun sukses, Tim UNEJ mengakui tantangan dalam penerapan teknologi ramah lingkungan di Indonesia, terutama dalam integrasi hasil riset dan kebutuhan industri, serta kurangnya insentif kebijakan. Solusinya, kata Eka, adalah memperkuat inkubasi inovasi hijau di kampus dan mendorong dukungan pemerintah terhadap proyek transisi energi berbasis biomassa.

Sebagai penutup, Eka Tiyas menyampaikan pesan inspiratif bagi mahasiswa di bidang teknik dan pertanian. “Masa depan keberlanjutan Indonesia bergantung pada keberanian generasi muda untuk berinovasi. Limbah, residu, dan hasil samping pertanian bukan akhir dari proses, melainkan awal dari inovasi baru yang bernilai ekonomi tinggi. Dengan semangat kolaborasi dan green mindset, saya yakin Indonesia mampu menjadi pusat inovasi green technology dan circular economy di Asia Tenggara.”
Prestasi ini sekaligus menjadi bukti nyata kontribusi UNEJ dalam mendorong riset dan inovasi menuju masa depan industri hijau dan berkelanjutan. (dil/elz)
#DiktisaintekBerdampak #UNEJBerdampak #Prestasi
