Jember, 20 Desember 2025
Universitas Jember (UNEJ) kembali mengukuhkan 800 wisudawan dalam prosesi Wisuda Periode VI Tahun 2025/2026 di Auditorium UNEJ.
Acara yang berlangsung khidmat ini menjadi momentum penting bagi para lulusan untuk menutup satu fase perjuangan akademik dan membuka lembaran baru pengabdian di masyarakat.Dalam sambutannya, Rektor UNEJ, Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng., IPM., ASEAN Eng., menyampaikan pesan refleksi bahwa wisuda bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari tanggung jawab intelektual dan sosial sebagai insan terdidik yang diharapkan mampu memberi kontribusi nyata bagi bangsa.

“Hari ini, ketika toga dikenakan dan nama saudara akan dipanggil satu per satu, sesungguhnya yang kita rayakan bukan hanya kelulusan akademik, melainkan perjalanan hidup. Di balik senyum hari ini ada malam-malam panjang yang dilewati dengan lelah, tugas yang terasa berat, kelelahan yang sempat melemahkan, serta doa orang tua yang tak pernah putus. Hari ini kita berkumpul di satu titik yang dinamakan wisuda,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa kecendekiaan tidak boleh berhenti pada kepandaian semata. Para pendiri bangsa telah memberi teladan bahwa ilmu harus memberi faedah bagi kehidupan dan dijalankan dengan moral. “Karena itu, gelar akademik yang diraih hari ini bukanlah garis akhir, melainkan amanah untuk menjadikan ilmu sebagai kekuatan pengabdian,” pesannya.
Di antara para wisudawan, sosok Anis Widiastutik, mahasiswi Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) angkatan 2021, mencuri perhatian melalui deretan prestasi gemilang di bidang olahraga karate hingga level internasional. Gadis desa yang mengaku memiliki rasa penasaran dan ambisi tinggi ini membuktikan bahwa pencapaian akademik dapat berjalan beriringan dengan prestasi nonakademik.
Anis tercatat meraih Juara 3 Kumite -61 kg Senior Putri pada ajang Gadjah Mada Open II International Karate Championship 2025, Juara 2 Kumite Perseorangan -61 kg Putri dalam Karate Ki Mageti International Championship 2024, dan banyak rentetan prestasi lainnya. Namun, prestasi yang paling berkesan baginya adalah keberhasilannya menyabet gelar Best of the Best Kumite Under 21, Senior, dan Mahasiswa Putri, sebuah kategori prestisius yang mempertemukan seluruh juara pertama dari berbagai kelas dan kelompok usia.

“Bagi saya, prestasi ini adalah bukti bahwa saya bisa bangkit dari kekalahan sebelumnya. Di final, saya berhadapan dengan atlet puslatda Jawa Timur, dan saya percaya Allah menunjukkan jalan hingga saya bisa memenangkan pertandingan tersebut,” ungkap Anis.
Di balik pencapaiannya, Anis mengaku memiliki mimpi besar di dunia karate. Meski tidak seluruh mimpi tersebut tercapai sepenuhnya, ia mensyukuri setiap proses yang dilalui karena karate telah memberinya banyak pelajaran tentang ketekunan, kegigihan, dan keikhlasan dalam berjuang.
Menariknya, Anis justru menemukan keseimbangan antara dunia akademik dan olahraga. Ia memaknai kuliah sebagai ruang untuk mengasah “isi otak”, sementara latihan karate menguatkan “isi otot”.
“Saya selalu punya motivasi untuk bisa menyeimbangkan isi otak dan isi otot. Kebetulan saya memiliki jiwa penasaran yang tinggi, dan di jurusan saya rasa penasaran tersebut selalu dipupuk karena belajar bahasa dan sastra kita membahas semua dan saya mencintainya. Jadi, kuliah bukan sesuatu yang membuat saya lelah tapi sesuatu yang membuat saya bergairah setelah fisik saya terkuras di latihan. Tapi, tak jarang juga saya beberapa kali ketiduran di kelas karena terlalu lelah,” ujarnya sambil tertawa.

Anis juga menekankan bahwa keberhasilannya tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, mulai dari keluarga yang menanamkan nilai perjuangan sejak kecil, pelatih yang terus menumbuhkan kepercayaan diri, hingga FIB dan UNEJ yang memberikan dukungan material dan moral untuk mengikuti kejuaraan bergengsi. Tak lupa, peran teman-teman menjadi penopang penting dalam menjaga kewarasan di tengah tekanan akademik dan nonakademik.
Sebagai pesan penutup, Anis membagikan tips berprestasi.
– Pilih bidang yang benar-benar dicintai, baik jurusan, aktivitas, maupun cabang olahraga, agar setiap proses dijalani dengan kesadaran dan keikhlasan.
– Tekuni pilihan tersebut secara konsisten dan mendalam, karena keberhasilan lahir dari proses panjang, bukan hasil instan.
– Nikmati tantangan sebagai bagian dari pembelajaran, termasuk kegagalan, kelelahan, dan tekanan akademik maupun nonakademik.
– Jaga keseimbangan antara akademik dan nonakademik, sehingga kemampuan intelektual dan fisik dapat berkembang secara beriringan.
– Syukuri setiap pencapaian dan proses yang dilalui, karena dari sanalah mental juang dan ketahanan diri terbentuk.
Kisah Anis menjadi cerminan semangat UNEJ dalam melahirkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berprestasi, berkarakter, dan siap mengharumkan nama almamater di tingkat nasional maupun internasional.

Pada wisuda kali ini, UNEJ turut mengukuhkan wisudawan berprestasi dari berbagai jenjang pendidikan. Pada jenjang Doktor, Dr. Eric Dwi Putra, S.Pd., M.Pd. dari Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Ia berhasil menyelesaikan studi doktoralnya dalam waktu 2 tahun 11 bulan 7 hari dengan IPK sempurna 4,00.
Sementara itu, pada jenjang Magister, predikat cum laude diraih oleh Muchamad Arif Hana Sasono, S.T., M.T. dari Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik. Wisudawan asal Mojokerto tersebut menuntaskan studi magisternya dalam waktu 1 tahun 11 bulan 7 hari dengan IPK 3,99.
Adapun pada jenjang Sarjana, salah satu wisudawan berprestasi adalah Elmira Safanna Aulia Sholikhi, S.A.B. dari Program Studi Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Ia lulus dengan IPK 3,98 dan masa studi 3 tahun 11 bulan 1 hari.
Pada jenjang Sarjana Terapan (Diploma IV), predikat cum laude diraih oleh Roy Firmawan, S.Tr.T. dari Program Studi Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung, Fakultas Teknik. Ia menyelesaikan studi dengan IPK 3,93 dalam waktu 3 tahun 5 bulan 8 hari.
Pada jenjang Diploma Tiga (D3), predikat cum laude diraih oleh Enggita Salsabila, A.Md. dari Program Studi Kesekretariatan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Ia berhasil menyelesaikan studi dengan IPK 3,94 dalam waktu 2 tahun 9 bulan 29 hari. (dil/elz)

