Lailatul Qadar, Penanda Lahirnya Peradaban Baru Manusia

Jember, 29 April 2021
Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember melalui Pusat Pengembangan Pendidikan Karakter dan Ideologi Kebangsaan (P3KIK) memperingati Nuzulul Qur’an dengan menggelar kuliah umum bertema “Menggali Makna Dibalik Peristiwa Nuzulul Qur’an” secara daring (28/4). Kegiatan yang dikemas sebagai kuliah umum menjelang berbuka puasa ini menghadirkan dosen IAIN Jember, H. Abdul Muis. Dalam materinya, H. Abdul Muis menjelaskan peristiwa Lailatul Qadar dimana Al Qur’an diterima oleh Nabi Muhammad SAW menjadi penanda lahirnya peradaban baru manusia.

“Turunnya Al Qur’an bagi Rasulullah menjadi momentum awal perjuangan mensyiarkan risalah Allah SWT. Sementara bagi manusia, Lailatul Qadar adalah penanda lahirnya peradaban baru manusia. Yakni dari peradaban manusia yang tidak mengenal Tuhan menjadi peradaban manusia yang sadar siapa penciptanya,” jelas H. Abdul Muis yang sore itu didampingi para dosen Pendidikan Agama Islam di Universitas Jember. Untuk diketahui kuliah umum kali ini disiarkan dari aula lantai dua LP3M dan diikuti secara daring oleh 843 mahasiswa Universitas Jember yang menempuh Mata Kuliah Umum (MKU) Agama Islam di semester genap tahun akademik 2020/2021.

Selanjutnya, H. Abdul Muis menambahkan, Al Qur’an menjadi kompas peradaban baru manusia sebab Al Qur’an adalah pedoman yang lengkap. Al Qur’an mengandung ajaran keimanan, berisi aturan dan hukum, tata nilai, kisah nabi dan ummat terdahulu, informasi tentang alam gaib bahkan ilmu pengetahuan untuk memaknai alam semesta. “Dan yang paling utama Al Qur’an adalah mukjizat Nabi Muhammad SAW yang terjaga kemurniannya, ajarannya konsisten, tidak dapat ditiru manusia, mudah dihafal dan relevan hingga akhir jaman,” imbuh dosen yang juga Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jember.

Sementara itu dalam sambutan pembukanya, Ketua LP3M Universitas Jember, Prof. Bambang Soedjanarko menyampaikan bahwa kegiatan kuliah umum kali ini dalam rangka peringatan Nuzulul Qur’an sekaligus menjadi bagian dari proses belajar mengajar di MKU Pendidikan Agama Islam. “Saya berharap para mahasiswa yang mengambil MKU Pendidikan Agama Islam dapat mengambil hikmah dari peristiwa Nuzulul Qur’an, dan yang paling utama adalah menumbuhkan semangat mempelajari dan mengamalkan kandungan Al Qur’an apalagi di bulan suci Ramadhan,” ujar Prof. Bambang Soedjanarko. (iim)

Skip to content