Program MBKM UNEJ Dongkrak Potensi Desa Kabupaten Situbondo

Jember, 4 April 2022
Kehadiran mahasiswa magang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Jember program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di sembilan desa Kabupaten Situbondo rupanya mendapatkan atensi khusus dari Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Situbondo, Lutfi Djoko Prihatin. Pasalnya, mereka dianggap akan mampu menjadi pengungkit potensi beberapa desa yang ada di Kabupaten Situbondo.
“Kami bersyukur karena kehadiran teman-teman mahasiswa di 9 desa ini mampu mengembangkan potensi desa masing-masing. Kontribusi dari para mahasiswa tentunya akan membantu proses pembangunan di wilayah desa,” ujar Lutfi Djoko Prihatin usai melakukan evaluasi program magang MBKM di aula kantor DPMD Situbondo, (01/4).
Dalam kesempatan itu Lutfi mengatakan, mahasiswa harus memiliki kepekaan terhadap kondisi yang ada di desa. Oleh karena itu kemampuan dalam melakukan analisa terkait masalah-masalah yang ada di desa sangat diperlukan.


“Ada perbedaan dalam implementasi MBKM dengan KKN. Dalam era merdeka belajar ini kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa harus bisa dituangkan dalam sebuah inovasi untuk menyelesaikan persoalan masyarakat desa,” imbuh Lutfi.
Dalam program magang MBKM ini Lutfi menghimbau agar mahasiswa bisa membaur dengan masyarakat agar bisa melihat masalah dan potensi yang ada dimasing-masing desa.
“Sehingga bukan hanya dari textbook saja tetapi harus turun ke bawah melihat bagaimana kondisi yang ada di desa. Ini dilakukan untuk menggali potensi apa yang dapat dikembangkan. Serta bagaimana caranya untuk mengembangkan apakah manajemennya ataupun pemasarannya,” jelas Lutfi.
Dalam kesempatan yang sama, Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Situbondo Qurratul Aini mengungkapkan, besarnya dana anggaran yang diberikan kepada desa harus dikelola dengan baik. Oleh karena itu menurutnya, desa membutuhkan khususnya pendamping untuk membantu dalam tata kelola administrasi keuangan.
“Situbondo beberapa kali mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Oleh karena itu kami harap mahasiswa dapat mendampingi aparatur desa sehingga Situbondo bisa mempertahankan WTP. Karena mempertahankan itu tidak semudah mendapatkan,” ujarnya.
Sementara itu Dekan FEB Universitas Jember mengatakan ada 25 mahasiswa yang sedang menjalani magang dari tanggal 1 Maret hingga 30 Juni 2022 mendatang. Mereka ditempatkan di Desa Kertosari, Desa Kendit, Desa Sumberkolak, Desa Curah Jeru, Desa Demung, Desa Talkandang, Desa Alas Malang, Desa Kaporangan dan Desa Olean. Para mahasiswa juga didampingi oleh 25 dosen selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
“Kesempatan magang di desa ini harus dimanfaatkan dengan baik. Karena dari hasil magang akan dikonversikan pada nilai mata kuliah. Oleh karena itu dokumen-dokumen pendukung belajar mandiri harus disiapkan dengan baik agar nilainya dapat dikonversikan pada mata kuliah,” jelas Prof. Istifadah.

Skip to content