Rektor Ingin Universitas Jember Menjadi Kampus Merdeka Yang Implementasikan Ideologi Pancasila

Jember, 27 Februari 2020
Rektor Universitas Jember Iwan Taruna berkomitmen untuk semakin menguatkan implementasi nilai-nilai Pancasila khususnya bagi mahasiswa dan dosen di lingkungan kampus Unviersitas Jember. salah satu langkah yang akan dilakukan adalah dengan membentuk Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang secara khusus memiliki fungsi sebagai wadah pembinaan ideologi Pancasila.

“Ormawa ini akan menjadi wadah di Universitas Jember dalam meningkatkan pemahaman dan pembinaan ideologi Pancasila dalam kegiatan kemahasiswaan. Ormawa ini akan mewakili seluruh elemen mahasiswa baik itu organisasi intra kampus maupun ekstra kampus yang memiliki komitmen dalam mengawal Pancasila,” ujar Iwan saat membuka kuliah umum Pembumian Pancasila di aula lantai III kantor pusat Universitas Jember, (27/2).

Menurut Iwan, sesuai dengan Permenristekdikti nomor 55 tahun 2018 tentang Pembinaan Ideologi Pancasila Dalam Kegiatan Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi memiliki peranan yang sangat penting. Untuk itu menurut Iwan, perlu adanya berbagai kajian dan pengembangan metode perkuliahan yang dapat mencegah tumbuhnya gerakan radikal dan intoleransi berkembang di lingkungan kampus Universitas Jember.

“Para mahasiswa yang merupakan generasi muda harus dipahamkan mengenai ideologi Pancasila agar mereka tidak kehilangan rasa nasionalisme dan cinta tanah air. Kampus Universitas Jember harus menjadi bagian dari tumbuh dan berseminya penanaman nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda ini,” imbuh Iwan.

Guna mempersiapkan hal itu Universitas Jember menghadirkan Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Hariyono untuk memberikan kuliah umum dengan tema “Pembumian Pancasila Di Ranah Pendidikan.” Acara ini dikuti oleh dosen-dosen mata kuliah Pancasila dan perwakilan organisasi mahasiswa yang ada di Universitas Jember.

Dalam paparan materinya Prof. Hariono mengatakan, sebagai dasar negara Pancasila tidak boleh sekedar menjadi bahan pembicaraan atau diskusi saja. Namun menurutnya, justru yang dibutuhkan adalah keteladanan dalam proses menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

“Keteladanan itu tidak harus berasal dari orang lain. Namun yang paling utama adalah bagaimana agar kita mampu menjadi teladan bagi diri kita sendiri dalam mengamalkan Pancasila. Karena Pancasila ini bukan milik sebagian golongan saja, tetapi milik kita bangsa Indosensia. Sehingga semua memiliki peranan penting dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila untuk dilakukan dalam kehidupan keseharian,” kata Prof. Hariono.

Menurut Prof. Hariono, untuk lingkungan kampus pengamalan nilai-nilai Pancasila bisa melalui prestasi. Menurutnya, prestasi yang dihasilkan itu akan mengharumkan nama kampus dan bangsa Indonesia.

“Inilah wujud cinta negara yang bisa dilakukan oleh mahasiswa dan kampus. Pemberitaan yang keluar dari kampus jangan hanya terkait radikalisme saja. Berita mengenai prestasi mahasiswa baik ditingkat nasional maupun internasional juga harus menjadi head line media pemberitaan” lanjut Prof. Hariono.

Prof. Hariono menjelaskan, untuk merawat keberagaman yang ada di lingkungan kampus tidak harus melalui aktifitas pendidikan saja. Namun menurutnya, kampus harus memiliki cara-cara inovatif dalam merawat keberagaman dari mahasiswa.

“Misalkan saja mengajak seluruh mahasiswa mengenal ragam budaya, kuliner maupun ragam suku yang ada di nusantara melalui festifal budaya. Jadi mahasiswa dari daerah-daerah diajak masak masakan khas masing-masing kemudian dipamerkan dalam nuansa festival kuliner nusantara misalnya,” pungkasnya.

Skip to content