JEMBER – Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Jember menggelar Pelatihan Pengembangan Pengelolaan Lingkungan Sehat dan Pengelolaan Sampah atau Trash for Cash. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari mulai Jumat 11 Maret hingga Sabtu 12 Maret 2022 dan diikuti tidak hanya oleh tenaga kebersihan tapi juga dosen dan tenaga kependidikan.
Wakil Rektor III Universitas Jember, Prof. Bambang Kuswandi dalam sambutannya menyampaikan bersyukur bisa melaksanakan kegiatan ini secara luring ditengah pandemi covid-19 yang masih melanda. Karena dalam pelatihan semacam ini akan diajarkan metode dan skill yang akan sulit apabila dilakukan secara daring.
“Selain itu pelaksanaan pelatihan secara luring juga sudah mungkin dilaksanakan karena saat ini herd immunity (kekebalan komunitas) di Indonesia telah mencapai angka 80 persen. Di kabupaten Jember sendiri juga sudah masuk dalam PPKM level 2 sehingga sudah memungkinkan untuk menggelar kegiatan secara luring, katanya.
Kemudian Prof. Bambang Kuswandi menyampaikan metode Trash for Cash sendiri sebenarnya sudah banyak dilaksanakan di daerah-daerah lain, sebagai contoh di Jakarta orang sudah bisa menggunakan sampah plastik sebagai alat barter saat akan naik angkutan umum bus.
“Masalah pengelolaan lingkungan dan sampah juga menjadi masalah internasional. Salah satunya tentang bahaya micro plastik bagi kehidupan. Sehingga di Universitas Jember sendiri membuat program lingkungan sehat di masing-masing fakultas, diantaranya tentang bagaimana pengelolaan limbahnya. Selain itu pengelolaan limbah juga menjadi salah syarat akreditasi internasional yang harus dipenuhi, sehingga sudah selayaknya menjadi konsen semua lembaga.” imbuhnya.
Sementara itu Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Jember Prof. Istifadah mengatakan FEB adalah fakultas yang konsen di bidang lingkungan. Terutama pengelolaan sampah plastik. Menurutnya, sampah plastik adalah sampah yang sulit diurai lingkungan, namun jika dikelola dengan baik sampah plastik juga bisa bernilai ekonomis. Sehingga pelatihan pengelolaan sampah seperti ini sangat dibutuhkan.
“Saya berharap untuk dapat mewujudkan lingkungan sehat di kampus, menjaga kebersihan dan pengelolaan sampah seharusnya bukan hanya menjadi tanggung jawab petugas kebersihan tapi seluruh civitas akademika juga harus turut mengelola sampah dengan baik dan benar,” pungkasnya.
Pada kegiatan tersebut hadir sebagai pemateri pertama, Sri Wulan Nawang Sari dengan materi Upcycle Plastik/kresek dan Pemateri kedua, Kartika dengan meteri Pengolahan Kompos dari anggota komunitas Sobung Sarkah. (Is)