Universitas Jember Kirim Mahasiswa KKN Ke Kabupaten Pangkep dan Bangka Barat

Logo-BLU-Speed

[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Jember, 22 Juli 2019

                Kesuksesan Universitas Jember dalam membangun Kabupaten Bondowoso melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik rupanya mendapatkan apresiasi dari banyak kalangan, baik pemerintah, swasta hingga pihak luar negeri. Salah satunya adalah dari Pemerintah Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep) Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten Bangka Barat Provinsi Bangka Belitung. Utusan dari kedua kabupaten tersebut sengaja jauh-jauh datang ke Universitas Jember untuk menggandeng Universitas Jember dalam membangun kesejahteraan dan kesehatan masyarakatnya melalui penerjunan mahasiswa KKN tematik.

“Semua berawal ketika Universitas Jember diundang oleh Bappenas untuk melakukan persentasi terkait keberhasilan Universitas Jember dalam memberdayakan masyarakat di beberapa desa yang ada di Kabupaten Bondowoso melalui program KKN Tematik,” ujar Ali Badrudin, Ketua Pusat KKN Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M Universitas Jember saat ditemui di ruang kerjanya (22/7). Menurut Ali Badrudin, wakil dari pemerintah Pangkep dan Bangka Barat sengaja menginginkan agar Universitas Jember juga melakukan kegiatan KKN Tematik di wilayah mereka layaknya di Kabupaten Bondowoso. Mereka ingin agar Universitas Jember juga membantu pemerintah setempat dalam menangani masalah seperti stunting dan kemiskinan yang ada.

“Jadi mereka mengajak kita bekerjasama merumuskan formula KKN model kolaboratif yang diselenggarakan dengan perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada, dengan Universitas Jember ditunjuk secara langsung sebagai mentornya untuk memberikan arahan. Dalam KKN Tematik kali ini kita melibatkan 18 perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Bangka Belitung,” lanjut Ali Badrudin. Dalam kesempatan KKN kolaboratif ini, KampusTegalboto mengirimkan 25 orang mahasiswanya.

“Ada 15 mahasiswa yang KKN di Kabupaten Pangkep, mereka ditempatkan di Desa Bulu Cindia dengan fokus pada tema kewirausahaan, tema pembangunan administrasi desa berbasis teknologi informasi dan komunikasi serta tema menggali potensi pariwisata lokal. Sementara untuk Kabupaten Bangka Barat  kami menerjunkan sepuluh mahasiswa. Mereka sudah di lokasi sejak tanggal 9 Juni 2019 lalu dan akan bertugas di sana hingga 22 Agustus 2019 mendatang. Tentunya keberangkatan mereka telah melalui proses penyaringan yang ketat. Mereka juga didampingi oleh dosen pembimbing yang memang berkompeten di bidang pemberdayaan masyarakat,” imbuh Ali Badrudin. Keseriuan dua pemerintah daerah itu makin kuat, dengan telah ditandatanganinya naskah kesepahaman antara Universitas Jember yang diwakili langsung oleh Rektor, dengan Kabupaten Pangkep dan Kabupaten Bangka Barat di Pangkep pada tanggal 2 Juli 2019  kemarin.

Untuk diketahui 25 mahasiswa peserta program KKN Tematik di Kabupaten Pangkep dan Kabupaten Bangka Barat tersebut menjadi bagian dari 3546 peserta program KKN Tematik gelombang II Tahun akademik 2018/2019, yang dilepas secara resmi oleh Prof. Achmad Subagyo, Ketua LP2M pada 18 Juni 2019 lalu. Dalam KKN Tematik gelombang II ini ada 344 desa di enam kabupaten di luar Kabupaten Pangkep dan Kabupaten Bangka Barat yang menjadi lokasi penerjunan mahasiswa. “Kami menerjunkan mahasiswa di Jember, Bondowoso, Situbondo dan Lumajang serta satu kabupaten baru, yakni Kabupaten Pacitan,” pungkas Ali Badrudin. (mun/nis)

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Skip to content