[:id][vc_row][vc_column][vc_column_text]
Jember, 9 Januari 2017
Perguruan tinggi harus bersiap menghadapi era disruptif, era dimana banyak ‘gangguan’ yang diakibatkan oleh perubahan yang makin sering terjadi. Salah satu pendorong perubahan tersebut adalah kemajuan di bidang teknologi komunikasi, yang juga mengubah lanskap pendidikan tinggi kita. Tentu saja perubahan yang terjadi harus disikapi dengan bijaksana agar perguruan tinggi mampu menanggapi tantangan jaman. Pernyataan ini disampaikan Rektor Universitas Jember di hadapan segenap dekan dan unsur pimpinan dalam kegiatan rapat pimpinan Universitas Jember di aula lantai 3 gedung rektorat dr. R. Achmad (9/1).
“Era saat ini disebut sebagai era VUCA, yakni volatility, uncertainty, complexity dan ambiguity. Era di mana muncul ketidakpastian, kompleksitas dan hal-hal yang ambigu. Contohnya di dunia perguruan tinggi, kini mahasiswa bisa saja memiliki lebih banyak informasi daripada dosen, karena akses ke sumber informasi sudah banyak tersedia. Jadi dosen bukan lagi satu-satunya sumber informasi utama, dengan kata lain proses belajar mengajar di bangku kuliah kini terpusat pada mahasiswa, sementara dosen bertindak sebagai fasilitator,” jelas Moh. Hasan saat ditemui seusai rapat pimpinan Universitas Jember edisi perdana di tahun 2018. Untuk diketahui, Universitas Jember menyelenggarakan rapat pimpinan rutin setiap bulan guna, membahas berbagai permasalahan yang terjadi. Tuan rumah rapat bergiliran diantara fakultas dan unit kerja yang ada di Kampus Tegalboto.
Moh. Hasan lantas menghimbau jajaran pimpinan di Universitas Jember untuk bersiap menyesuaikan diri dengan tuntutan jaman dan kondisi mahasiswa. “Mahasiswa saat ini adalah generasi milenial, yang ciri khasnya sejak dini akrab dengan gawai, aktif di media sosial, serta mementingkan unsur kecepatan. Oleh karena itu hendaknya dosen dan tenaga kependidikan Universitas Jember memiliki empati, bersedia mendengar dan memahami kebutuhan mahasiswa jaman now, misalnya saja kuliah disampaikan dengan media interaktif agar lebih menarik,” imbuhnya lagi. Rektor juga meminta setiap dekan mengaktifkan laman resmi dan media sosial masing-masing fakultas sebagai ujung tombak penyebaran informasi.
Universitas Jember sendiri telah bersiap menghadapi era disruptif, selain terus menyiapkan kurikulum yang memenuhi tuntutan jaman, berbagai fasilitas juga disiapkan. “Kami punya Kawanda, fasilitas layanan penyimpanan, back up dan berbagi file atau dokumen secara virtual, dimana setiap sivitas akademika Kampus Tegalboto kami berikan fasilitas penyimpanan hingga 5 gigabyte. Untuk menanggapi keluhan yang mungkin ada, kami siapkan UC3, University Customer Care Center yang menjamin setiap keluhan bakal diatasi paling lama 3 hari,” kata Moh. Hasan lagi. Dalam rapat pimpinan kali ini, rektor sekaligus memperkenalkan dua fakultas baru di kampus Tegalboto, yakni Fakultas Keperawatan dan Fakultas Ilmu Komputer dari yang semula berstatus program studi setara fakultas. (iim)
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][:]