[vc_row][vc_column][vc_column_text]
Lumajang, Kampus 3 Unej
Hari Kamis, 19 Juli 2018 suasana Universitas Jember kampus Lumajang tampak ramai oleh ratusan peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Besuki Raya (SBMPTBR) 2018, yang merupakan ujian mandiri Universitas Jember. Dari data panitia, terdapat 300 peserta yang pagi itu mengikuti ujian, dengan rincian 180 peserta yang mengikuti kelompok ujian Saintek, dan 120 peserta di kelompok ujian Soshum. Menurut Nurul Hayati, S.Kep. M.M. Ners, ketua program studi Diploma Keperawatan, untuk menampung semua peserta ujian, pihaknya menyediakan 10 ruangan untuk ujian SBMPTBR. Empat ruangan telah disiapkan untuk peserta kelompok ujian Soshum, dan 6 ruangan lainnya untuk kelompok ujian Saintek.
Jika di awal pelaksanaan SBMPTBR tiga tahun lalu peserta masih didominasi asal Besuki Raya, kini peserta SBMPTBR berasal dari berbagai kota di pulau Jawa, bahkan dari luar Jawa. Hal ini tampak sehari sebelum pelaksanaan ujian, banyak peserta yang melihat lokasi ujian SBMPTBR. Peserta yang datang ke kampus 3 ternyata berasal dari dari Probolinggo, Surabaya, Malang, Kediri, Sidoarjo. Terdapat pula peserta asal Bogor dan Jakarta, bahkan dari Jambi. “Karena kami datang dari luar kota, jadi menyempatkan diri melihat lokasi untuk menghindari kendala di keesokan harinya, misalnya tidak mengetahui lokasi ujian. Biar besok bisa siap langsung ujian,” begitu komentar beberapa peserta SBMPTBR 2018 yang berhasil diwawancarai.
Sebelum ujian dimulai para pengawas telah mendapatkan pengarahan dari panitia pusat, termasuk pembagian pengawas ujian di tiap lokasi. Untuk diketahui pengawas ujian yang bertugas hari itu adalah dosen dan tenaga kependidikan di Universitas Jember kampus Lumajang. Selain melibatkan para dosen dan tenaga kependidikan, panitia pusat SBMPTBR juga menerjunkan pengawas yang membawa soal dan lembar jawaban ujian, dan tim Humas yang bertanggungjawab akan panduan ujian.
“Ujian SBMPTR 2018 di kampus Lumajang dapat berlangsung dengan lancar tanpa hambatan, meski ada beberapa peserta sempat datang terlambat. Untungnya mahasiswa program studi Diploma Keperawatan di sini turut membantu untuk mengarahkan ke ruangannya masing-masing,” jelas Dian Wahyu, staf Humas dan Protokol Universitas Jember yang kebetulan hari itu bertugas. Sementara itu salah satu peserta ujian SBMPTBR asal Surabaya mengaku sempat nervous saat ujian. “Gugup kak, soalnya ini sudah jalur terakhir masuk ke Universitas Jember, juga saya lihat saingannya kayaknya pintar-pintar,” ujarnya. (tim D3 Keperawatan Lumajang).
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]