Arahan Rektor: Kuliah Daring Jangan Hanya Tempel Materi dan Tugas Saja

Jember, 14 Mei 2020
Wabah Virus Corona (Covid-19) memberikan efek yang serius bagi dunia pendidikan tinggi. Proses perkuliahan yang selama ini dilakukan melalui tatap muka langsung terpaksa harus digantikan secara daring (online). Oleh karena itu membutuhkan kreativitas dan terobosan baru agar kualitas pendidikan tetap terjaga.
“Oleh karena itu kami terus mendorong para dosen agar dapat memberikan perkuliahan dengan baik. Sehingga dosen tidak hanya menempelkan materi, memberikan tugas dan melakukan presensi saja.”Demikian yang disampaikan oleh Iwan Taruna, Rektor Universitas Jember usai menandatangani perjanjian kinerja antara rektor dengan pimpinan unit kerja di lingkungan Universitas Jember di aula lantai tiga kantor pusat Universitas Jember, (14/5).


Menurut Iwan, untuk menjaga kualitas pengajaran, Universitas Jember terus melakukan evaluasi terhadap proses pengajaran yang dilakukan oleh dosen kepada mahasiswa. Melalui sistem yang terintegrasi seluruh aktivitas pengajaran yang dilakukan dapat terpantau.
“Semua aktivitas dosen terekam. Jadi kalo misalkan ada dosen yang hanya melakukan pengajaran dengan model tempel materi, memberikan tugas dan absen saja maka kami akan memberikan peringatan kepada dosen yang bersangkutan. Jika perlu kami berikan arahan atau bahkan pelatihan lanjutan,” imbuh Iwan.
Iwan menjelaskan dosen harus memberikan ruang diskusi bagi mahasiswa. Sehingga menurut Iwan, mahasiswa benar-benar memahami isi dari materi yang diberikan.
“Harus ada timbal balik yang baik antara mahasiswa dan dosen. Mahasiswa jangan hanya di bebankan dengan banyak tugas tetapi mereka tidak mengerti substansi dari tugas yang diberikan,” jelas Iwan.
Menurutnya, pandemik ini juga memberikan hikmah bagi institusi pendidikan khususnya Universitas Jember. karena menurutnya, di tengah masa pandemi ini semua dipaksa untuk mulai bersahabat dengan teknologi.
“Dosen masa kini dan masa depan itu tidak boleh gagap teknologi. Mereka harus benar – benar bersahabat dengan teknologi. Mungkin saat ini kondisi pandemi ini memaksa mereka untuk akrab dengan teknologi. Tetapi dampaknya mereka akan terbiasa dalam memanfaatkan teknologi dalam pengajaran,” jelas Iwan. (moen)

Skip to content