17 September 2022, Pascasarjana Universitas Jember bersama alumninya mengadakan kegiatan Bakti Sosial dengan tema Pemberdayaan Masyarakat Dalam Upaya Pembangunan Sumber Daya Manusia Berkelanjutan “Penanganan Stunting Berkelanjutan dalam Perspektif Multidisiplin” di Kebun Kalisat Jampit Kabupaten Bondowoso. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat dalam melakukan pengendalian stunting dengan pendekatan kesehatan dan akses pangan. Baca Selengkapnya…Read More
Jember, 21 September 2022Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) International Association of Students in Agricultural and Related Sciences (IAAS) komite lokal Universitas Jember mengenalkan pewarna alami berbahan batang tembakau kepada pengrajin batik di Desa Sumberpakem, Kecamatan Sumberjambe, Jember. Kegiatan yang ditujukan kepada para perempuan pengrajin batik yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Raung Lestari ini bertujuan untuk...Read More
Jember, 20 September 2022Universitas Jember membentuk tim investigasi dugaan pelanggaran dalam kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Mahasiswa Baru (PPMB) di Fakultas Teknik. Kebijakan ini disampaikan oleh Wakil Rektor I bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Jember, Prof. Slamin dalam konferensi pers yang digelar di aula lantai 2 gedung Rektorat dr. R. Achmad (20/9). Tim investigasi yang dibentuk...Read More
Jember. Program Studi (Prodi) Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jember menyadari akan tantangan bahwa bahasa akan selalu berkembang di tengah arus industralisasi dan globalisasi serta persaingan dalam meraih peluang pekerjaan dewasa ini. Perkembangan tehnologi yang mulai diikuti oleh perkembangan industri bahasa, membuat pekerjaan sebagai penerjemah tak dapat dipisahkan dari segala sektor, seperti tehnologi, media massa...Read More
Permasalahan stunting menjadi permasalahan status gizi yang masih terjadi di Indonesia. WHO menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah stunting tertinggi di Asia Tenggara setelah Timor Leste (50,5%), India (38,4%), dan Indonesia (30,8%) (Fauziah & Krianto, 2022). Angka prevalensi ini menunjukkan bahwa angka stunting di Indonesia masih diatas 20% yang berarti belum mencapai target WHO yaitu...Read More
Nulla vitae elit libero, a pharetra augue. Nulla vitae elit libero, a pharetra augue. Nulla vitae elit libero, a pharetra augue. Donec sed odio dui. Etiam porta sem malesuada.