Peringati Hari Tani Nasional, Fakultas Pertanian Universitas Jember Gelar Festival of Agronomy 2018

[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Jember, 26 September 2018

Kedaulatan pangan, dan pertanian yang berkelanjutan menjadi salah satu syarat bertahannya sebuah bangsa. Oleh karena itu, semangat mengembangkan pertanian, dan bangga sebagai petani terus dikobarkan. Salah satunya dibuktikan oleh Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Jember yang menggelar Festival of Agronomy (FoA) 2018 dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional 2018. Rangkaian kegiatan FoA 2018 (23-24/9) yang dipusatkan di Agrotechno Park Universitas Jember di Jubung, Kecamatan Sukorambi, diisi dengan workshop, pameran tanaman lokal, bazaar, serta diskusi isu pertanian terkini .

Menurut Abdul Majid, Wakil Dekan III Faperta Universitas Jember, tema yang diambil dalam FoA 2018 adalah Perlindungan, Pelestarian, dan Pengembangan Tanaman Lokal berbasis Pertanian Berkelanjutan.  “Tema ini kami pilih karena pelestarian tanaman lokal nusantara memiliki kontribusi besar dalam mencapai kedaulatan pangan, dan mewujudkan pertanian yang berkelanjutan,” jelasnya. Kegiatan FoA 2018 terselenggara berkat kerjasama antara Himpunan Mahasiswa Agronomi (HIMAGRO) Faperta dengan Koperasi Benih Kita Indonesia (KOBETA).

Abdul Majid lantas menambahkan, kegiatan FoA 2018 juga mengenalkan berbagai macam tanaman lokal yang dimiliki Indonesia kepada generasi muda, khususnya siswa SMA sederajat yang turut diundang dalam kegiatan. “Upaya untuk mewujudkan kemandirian petani dimulai dengan pengembangan benih sebagai salah satu dasar pertanian. Oleh karena itu perlu dukungan banyak pihak untuk kembali peduli dan belajar memahami makna pertanian yang mengedepankan kearifan lokal dan budaya setempat, tanpa meninggalkan inovasi terbaru,” imbuh Abdul Majid.

Pada sesi workshop menghadirkan para pemateri yang merupakan pakar di bidang pemuliaan benih dan tanaman lokal, diantaranya Dr. Ir. Sutoro dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik. Dr. Ir. Sudarmadi Purnomo dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Prof. Dr. Erizal Jamal, Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian. Ketiga pakar tersebut berasal dari Kementerian Pertanian. Sementara tuan rumah menampilkan guru besar Faperta Universitas Jember, Prof. Dr. Sri Hartatik.

Workshop berlangsung gayeng mengingat para stake holder pertanian turut serta, baik praktisi dan penggiat pertanian, akademisi, dan pemerintah yang bersinergi untuk mewujudkan tanaman lokal sebagai ujung tombak dalam mencapai kedaulatan pangan. Tidak hanya akademisi, acara ini juga melibatkan petani dan pemulia benih dari berbagai daerah Indonesia, juga penggiat isu-isu sosial kemasyarakatan.

Ancaman Punah Kekayaan Hayati

Selain workshop pemuliaan benih dan tanaman lokal, HIMAGRO dan KOBETA dalam FOA 2018 secara khusus menyelenggarakan dua kelas workshop lain yakni workshop Taksonomi Padi yang disampaikan oleh Prof. Elizabeth Wijaya, ahli taksonomi, serta workshop Integrated Farming System yang diberikan oleh Sudarmoko, ahli dan praktisi integrated farming system dari Lembah Kamuning Farm.

“Kekayaan keragaman sumber daya genetis hayati di bumi nusantara ini luar biasa, tapi yang sudah punah dan terancam punah sudah sangat banyak, serta sangat meresahkan. Bisa mengancam kemampuan menyediakan pangan dan makin jauh dari harapan kedaulatan pangan kita,” demikian disampaikan oleh Romi Abrori, Ketua Koperasi Benih Kita Indonesia (KOBETA). Kondisi semakin parah dengan praktik pertanian yang banyak menggunakan pestisida kimia yang berbahaya, lanjut Romi. Ia juga menegaskan bahwa kesamaan visi misi dengan HIMAGRO mendorongnya bekerjasama mewujudkan kegiatan FoA 2018 di Universitas Jember untuk mendorong pertanian berkelanjutan dan kedaulatan pangan. “Yang sejahtera melalui pertanian harus dari hulu ke hilir. Dari mulai petani pemulia benih, petani yang membudidayakan, sampai yang mendistribusikan,” tandas Romi dalam sambutannya saat pembukaan kegiatan FoA 2018.

Mahasiswa Bergerak

Sementara itu peran serta mahasiswa ditunjukkan oleh mahasiswa yang bergabung dalam HIMAGRO, seperti yang disampaikan oleh Satria Wisada, ketua HIMAGRO Faperta Universitas Jember. “Sudah waktunya mahasiswa Fakultas Pertanian berkiprah sepenuhnya untuk mengembalikan kejayaan petani dan pertanian Indonesia. Kegiatan FoA adalah salah satu bentuk partisipasi Mahasiswa Agronomi di Faperta Universitas Jember untuk mendorong keterlibatan langsung mahasiswa dalam perjuangan,” ujar Satria Wisada. Satria juga menegaskan kegiatan FoA mendapatkan dukungan segenap pimpinan dan jajaran Faperta, menunjukkan keseriusan Universitas Jember dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan di Indonesia.

Kegiatan FoA terselenggara dengan dukungan banyak pihak, diantaranya dukungan BUMN Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang ikut berpartisipasi dengan mensosialisasikan pentingnya memanfaatkan fasilitas perbankan kepada partisipan yang hadir. Pihak lain yang berperan serta adalah Dinas Pertanian Kabupaten Jember, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, juga organisasi non pemerintah, dan komunitas lokal seperti Forum Benih Lokal Berdaulat, Komunitas Petani Jember, Komunitas Reptil Jember, Tanoker, juga dari pengusaha dan korporasi seperti Petrokimia Gresik, Coffeshop Rengganis, dan beberapa lainnya. (Zaenal Dkk, Tim Berkarya Faperta)

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Skip to content