[vc_row][vc_column][vc_column_text]
Jember, 6 Januari 2020
Mengawali tahun 2020, Universitas Jember mengirimkan 10 mahasiswanya untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional ke Malaysia. Kesepuluh mahasiswa Kampus Tegalboto ini akan bergabung dengan koleganya dari Malaysia, Australia, Vietnam dan negara lain menjalankan program bertajuk Feed The Planet, Clean Our Plate Project yang dikoordinir oleh Universiti Kebangsaan Malaysia, di Kota Bangi, Negara Bagian Selangor. Kesepuluh mahasiswa ini dilepas secara resmi oleh Rektor Universitas Jember bersama 442 mahasiswa lainnya dalam upacara penerjunan mahasiswa KKN Periode I tahun akademik 2019/2020 di Gedung Soetardjo (6/12).
Menurut Alifia Anggraeni Agustin, salah satu mahasiswa peserta KKN Internasional, selama di Bangi, dia dan kawan-kawan akan memulai proyek sosial yang bertujuan memberikan pemahaman bagi warga Bangi, khususnya anak-anak untuk menerapkan gaya hidup tidak membuang makanan. “Menurut informasi yang kami terima, salah satu permasalahan di Bangi adalah bagaimana mengurangi sampah domestik yang ternyata didominasi oleh sampah rumah tangga terutama sisa makanan. Dengan program Feed The Planet, Clean Our Plate Project kami akan menanamkan kebiasaan menghabiskan makanan khususnya kepada anak-anak sehingga diharapkan akan mengurangi sampah rumah tangga,” tutur Alifia yang adalah mahasiswi Program Studi Hubungan Internasional FISIP ini.
Mahasiswi asal Ponorogo ini lantas menambahkan. “Rencananya, selain memberikan pemahaman kepada siswa sekolah, kami juga akan mengadakan riset mengenai berapa banyak sisa makanan yang terbuang, salah satu caranya dengan mendata kondisi sampah rumah tangga di kantin-kantin yang ada di sekolah di Bangi. Nantinya sebelum turun ke lapangan, akan ada briefing dari tim Universiti Kebangsaan Malaysia mengenai kondisi sosial budaya setempat, bahkan setiap peserta KKN Internasional akan didampingi satu mahasiswa asal Malaysia,”imbuh Alifia yang akan berada di Malaysia hingga 25 Februari 2020. Sebelumnya, mahasiswa yang berminat menjalani program KKN internasional wajib mengikuti wawancara secara on line yang dilakukan oleh Universiti Kebangsaan Malaysia, bekerjasama dengan Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC).
Selain menerjunkan mahasiswa peserta KKN Internasional, Universitas Jember juga mengerahkan 20 mahasiswanya untuk bergabung dalam program KKN Kolaboratif Brantas Tuntas yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Khusus untuk program KKN Kolaboratif Brantas Tuntas, mahasiswa Universitas Jember diterjunkan di Desa Bangun, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto. Sementara itu kesiapan untuk berpartisipasi dalam program KKN Kolaboratif Brantas Tunas juga disampaikan oleh Verdy Pratama. “Saya kebagian menjalankan program peningkatan kualitas hidup masyarakat, diantaranya bagaimana menghilangkan kebiasaan BAB di sungai,” ungkap mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik ini.
Menurut Ali Badrudin, Ketua Pusat KKN Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Jember, ada empat program yang dilaksanakan di Desa Bangun yakni peningkatan kualitas hidup masyarakat, pelestarian lingkungan, pembangunan kewirausahaan, serta tata kelola pemerintah desa yang baik. “Program KKN Kolaboratif Brantas Tuntas dilaksanakan di sejumlah kabupaten di Jawa Timur yang dilewati oleh aliran sungai Brantas. Melibatkan 5000 mahasiswa dari 16 perguruan tinggi negeri dan swasta di Jawa Timur, termasuk Universitas Jember. Tujuannya mengedukasi masyarakat di sepanjang aliran sungai Brantas sekaligus menjaga kelestariannya,” katanya.
Dalam sambutan penerjunannya, Rektor Universitas Jember berharap agar segenap mahasiswa peserta KKN Periode I tahun akademik 2019/2020 selalu memberikan yang terbaik, dengan cara menjalankan program yang sesuai kebutuhan warga dan berdasar pada potensi desa setempat, serta selalu menjaga nama baik almamater tercinta, khususnya bagi peserta KKN Internasional yang kali pertama diikuti oleh Universitas Jember. “Tantangannya adalah bagaimana menjalankan program yang pas buat warga desa dalam jangka waktu yang singkat. Oleh karena itu segera beradaptasi dengan kondisi desa, lakukan pemetaan dan laksanakan program yang sudah direncanakan,” pesan Moh. Hasan.
Sementara itu menurut Prof. Achmad Subagio, Ketua LP2M Universitas Jember, pada penerjunan KKN periode I tahun akademik 2019/2020 ini hanya diikuti oleh 452 mahasiswa, berbeda dengan periode II yang pesertanya hingga ribuan orang. Oleh karena itu LP2M dengan terpaksa tidak bisa memenuhi permintaan Pemerintah Kabupaten Situbondo yang meminta penerjunan mahasiswa untuk KKN tematis peternakan yang bekerjasama dengan Kementerian Pertanian. “Memang kebiasaannya begitu, KKN periode I hanya diikuti oleh sedikit mahasiswa jika dibandingkan dengan KKN di periode II yang waktunya berbarengan dengan masa libur panjang. Oleh karena itu permohonan penerjunan mahasiswa KKN di Situbondo rencananya akan dipenuhi di periode II nanti,” kata Prof. Achmad Subagio.
Untuk diketahui, dari 452 mahasiswa Universitas Jember peserta KKN periode I tahun akademik 2019/2020, sebanyak 234 orang mahasiswa diterjunkan di Bondowoso, sedangkan 123 orang mahasiswa bertugas di Lumajang, 96 orang mahasiswa di Jember, 20 orang mahasiswa di Mojokerto, dan 10 orang mahasiswa mengikuti KKN Internasional di Malaysia. Mereka akan melaksanakan KKN di 54 desa dengan didampingi oleh 18 Dosen Pendamping Lapangan (DPL). Untuk tema KKN yang dilaksanakan di Jember, Lumajang dan Bondosowo meliputi tema Desa Sejahtera Mandiri, tema Desa Wirausaha dan Wisata, serta Desa Tangguh Bencana. Kegiatan KKN periode I tahun akademik 2019/2020 akan berakhir pada 19 Februari 2020. (iim)
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]