Jember, 5 Februari 2020
Seiring dengan makin banyaknya prestasi yang diraih oleh sivitas akademika Universitas Jember, maka animo calon mahasiswa yang ingin kuliah di Kampus Tegalboto pun meningkat, termasuk dari luar Jawa Timur. Salah satu provinsi yang siswanya menjadikan Universitas Jember sebagai tujuan kuliah adalah siswa dari Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Seperti yang tampak dari kunjungan para guru Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid (PDM) , Saipar, Dolok Hole, Kabupaten Tapanuli Selatan. Dipimpin langsung oleh Ali Ibrahim Siregar, Wakil Direktur Non Akademik, perwakilan PDM menimba informasi mengenai sistem penerimaan mahasiswa baru di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan seluk beluk Universitas Jember.
“Jauh-jauh datang dari Tapanuli Selatan, tujuan kami ingin melihat langsung Kampus Universitas Jember, mencari informasi penerimaan mahasiswa baru dan sekaligus menjajagi kerjasama. Kami ingin mendorong lulusan Madrasah Aliyah PDM agar menjdikan Universitas Jember sebagai pilihan melanjutkan ke PTN sebab kami mendapat informasi banyak siswa asal Sumatera Utara yang memilih kuliah di sini,” jelas Ali Ibrahim Siregar yang didampingi dua koleganya, Suharman Selian, wakil kepala sekolah bidang kemitraan dan Hendra Irwandi Siregar, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.
Kedatangan tim PDM disambut langsung oleh staf Bagian Humas dan Protokol yang didampingi oleh Kepala Sub Bagian Registrasi dan Statistik Universitas Jember. Dalam penjelasannya, Iim Fahmi Ilman, staf Bagian Humas dan Protokol menjelaskan mengenai jalur masuk menjadi mahasiswa baru Universitas Jember beserta seluk beluk Kampus Tegalboto. “Memang dari data yang ada, Sumatera Utara selalu berada di lima besar provinsi asal mahasiswa Universitas Jember. Sebagai contoh di tahun tahun 2018 ada tujuh ratusan mahasiswa, begitu pula di tahun 2019 lalu. Memang siswa asal Jawa Timur masih mendominasi, disusul siswa asal Jawa Tengah dan DIY, Jawa Barat, kemudian DKI dan Jabodetabek, namun dari tahun ke tahun jumlah mahasiswa asal Jawa Timur di Kampus Tegalboto terus menurun,” ujarnya.
Pada penerimaan mahasiswa baru tahun 2019 lalu, tercatat ada 21.663 siswa dari seluruh pelosok nusantara yang memilih mendaftarkan diri di Universitas Jember melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), sementara yang diterima hanya 2.215 mahasiswa baru. Jumlah pendaftar ini melonjak di jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dimana ada 40.173 pendaftar sementara yang diterima hanya 3.792 mahasiswa baru saja. Jumlah pendaftar di jalur SBMPTN yang mencapai 40 ribuan ini menjadikan Universitas Jember menjadi PTN nomor delapan yang paling diminati di Indonesia.
Keberadaan komunitas mahasiswa asal Sumatera Utara di Jember menurut Ali Ibrahim Siregar menjadi salah satu faktor yang mampu menarik minat santrinya untuk kuliah di Universitas Jember. Sebab sebagai perantauan tentu akan jauh lebih mudah beradaptasi jika mendapatkan dukungan dari sesama kawan sedaerah, sehingga perasaan rindu kampung halaman sedikit bisa terobati. “Apalagi ternyata banyak pondok pesantren di seputaran Kampus Universitas Jember yang bisa menjadi pilihan bagi santri kami meneruskan menimba ilmu agama. Informasi ini akan kami sampaikan kepada siswa dan orang tua siswa agar tidak ragu-ragu memilih kuliah di Universitas Jember,” tutur ustadz lulusan Pondok Pesantren Gontor ini.
Sebagai informasi Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid menyelenggarakan pendidikan setingkat Tsanawiyah (SMP) hingga Aliyah (SMA) dengan sistem asrama semenjak berdirinya di tahun 1993. “Selain menjalankan tugas utama di bidang pendidikan, kami memiliki usaha berupa kebun kopi. Oleh karena itu kami berharap kerjasama dengan Universitas Jember ini tidak hanya sebatas di bidang pendidikan tapi juga di bidang lainnya seperti pengembangan kopi arabika di kebun kami,” pungkas Ali Ibrahim Siregar. (iim)