Jember, 11 Mei 2020
Sebanyak 4.031 mahasiswa Universitas Jember yang menempuh mata kuliah Pendidikan Agami Islam (PAI) mengikuti kuliah bersama secara daring (8/5). Kuliah daring kali ini dikoordinir Pusat Pengembangan Pendidikan Karakter dan Ideologi Kebangsaan di bawah Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember. Peserta kuliah daring adalah mahasiswa angkatan tahun 2019 yang tergabung dalam 84 kelas dengan diampu oleh 13 dosen PAI. Pelaksanaan kuliah bersama secara daring berjalan sukses walaupun diikuti oleh banyak peserta, menandakan kesiapan Universitas Jember dalam melaksanakan kuliah daring.
Rektor Universitas Jember mengapresiasi kegiatan kuliah PAI secara daring ini, pasalnya dosen PAI menjadi garda terdepan dalam pembentukan karakter bagi mahasiswa, khususnya bagi mahasiswa yang muslim. “Kita patut bersyukur Universitas Jember mampu melaksanakan perkuliahan secara daring bahkan dengan jumlah peserta yang mencapai ribuan orang. Kedua, mari kita beradaptasi dengan pandemi Covid-19 dengan selalu bersikap optimis sebab pandemi Covid-19 juga mengajarkan hal positif, diantaranya mengajarkan gaya hidup sehat, meningkatkan solidaritas sosial, membiasakan belajar daring serta mendorong penelitian terkait Covid-19. Dan yang utama mengajarkan kepada kita agar lebih dekat kepada Allah SWT,” kata Iwan Taruna.
Sementara itu Ketua LP3M, Prof. Bambang Soedjanarko menyambut gembira pelaksanaan kuliah daring ini “Alhamdulillah, kuliah daring yang diikuti oleh 4.031 berjalan sukses. Ada sekitar 2.500 orang mahasiswa yang mengikuti melalui akun Instagram kami, seribuan mahasiswa melalui akun Facebook, 200 peserta melalui akun Youtube dan seratusan mahasiswa yang mengikuti melalui aplikasi Zoom, mereka ini adalah para ketua kelas yang akan mereplikasikan kuliah kali ini kepada kawan-kawannya,” tuturnya. Ia menambahkan selanjutnya semua mahasiswa harus menjawab kuis melalui MMP. “Jadi ada 4031 mahasiswa yang mengakses MMP Unej secara bersamaan” Imbuhnya. Menurutnya kuliah daring seperti ini akan dilaksanakan secara rutin untuk 10 ribu mahasiswa yang menempuh mata kuliah wajib umum lainnya.
Prof. Bambang Soedjanarko menambahkan, tema yang diangkat adalah Meningkatkan Spirit Keimanan dan Ketaqwaan Mahasiswa Dengan Muhasabah Nuzulul Qur’an. Tema menyesuaikan dengan peringatan Nuzulul Qur’an di bulan Ramadhan. Harapannya, meskipun mahasiswa ada di kediaman masing-masing, masih tetap dapat mengikuti kuliah PAI dengan cara daring. “Kuliah PAI penting bagi mahasiswa angkatan pertama sebagai bagian dalam pendidikan karakter, juga sekaligus membiasakan mahasiswa dan dosen melaksanakan proses perkuliahan secara daring,” imbuh guru besar di Fakultas Teknik ini.
Dalam materinya, KH. M. Khalid menjelaskan Al Qur’an adalah petunjuk yang lengkap yang mengajarkan keseimbangan bagi manusia dalam menjalani kehidupan, baik aspek hubungan dengan Allah SWT (hablum minallah) dan hubungan dengan sesama manusia atau masalah sosial (hablum minannas). “Oleh karena itu teruslah belajar memahami dan melaksanakan ajaran Al Qur’an dan terus mawas diri apakah jalan hidup kita sesuai Al Qur’an. Termasuk saat ini kala pandemi Covid-19, menyadarkan betapa tidak berdayanya kita menghadapi mahluk tak kasat mata,” ungkap KH. M. Khalid yang juga pembina Pondok Pesantren Abu Zairi, Bondowoso. (iim)