Ada Hikmah Di Balik Wabah

Jember, 08 Mei 2020
Dr. KH. Abdullah Syamsul Arifin atau yang akrab disapa Gus Aab mengatakan, wabah pandemi Covid-19 memberikan banyak hikmah. Khususnya bagi masyarakat yang saat ini sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
“Seorang muslim harus mengambil hikmah dalam setiap peristiwa yang terjadi. Demikian juga dengan wabah Covid-19 yang saat ini melanda dunia. Salah satu hikmahnya adalah terbangunnya kepedulian bersama,” ujar Gus Aab kala menjadi pemateri dalam kegiatan siraman rohani Keluarga Besar Universitas Jember dalam rangka bulan Ramadhan 1441 Hijriah, yang digelar secara daring dari aula lantai 3 gedung rektorat dr. R. Achmad (08/05).
Dalam ceramahnya Gus Aab mengatakan, ditengah kondisi yang serba terbatas ini semangat empati dan gotong royong ternyata mulai tumbuh. Terbukti, beragam aksi sosial yang dilakukan oleh organisasi ataupun kelompok masyarakat begitu masif.


“Mereka bersama pemerintah saling bahu-membahu membantu masyarakat yang terdampak langsung dengan memberikan bantuan sosial. Sikap individualis mulai tergeser dan mulai menuju hidup kebersamaan. Saat ini masyarakat tidak hanya berfikir dirinya sendiri namun juga orang lain,” lanjut Gus Aab.
Pengasuh Pondok Pesantren Darul Arifin ini mengatakan, sebenarnya sudah sejak lama Ramadhan mengajarkan umat muslim untuk saling berbagi. Dimana selama bulan Ramadhan ini setiap amal yang dilakukan dilipatgandakan hingga 700 kali lipat.
“Alhamdulillah di Ramadhan tahun ini semakin menguatkan kita untuk saling berbagi. Mungkin Ramadhan lalu kita hanya berfokus pada ibadah kita secara pribada dengan Allah. Namun di tengah wabah ini kita juga semakin sadar pentingnya membangun kesalehan sosial,” lanjutnya.

Gus Aab juga mengajak agar dalam momentum Ramadhan ini masyarakat turut berperan aktif dalam memutus mata rantai penularan Covid-19 dengan beribadah di rumah. Karena menurutnya di tengah situasi wabah Covid-19 ini beribadah dirumah adalah lebih utama.
“Termasuk halnya ibadah solat tarawih. Lebih utama dilakukan dirumah dengan berjamaah bersama keluarga, bersama anak, istri ataupun dengan suami. Hal itu tidak akan mengurangi pahala dan keutamannya dari ibadah itu sendiri,” lanjutntya.

Skip to content