Jember, 2 Juni 2020
Memperingati hari lahir Pancasila yang jatuh pada setiap tanggal 1 Juni Universitas Jember gelar webinar. Acara ini begitu istimewa karena menghadirkan pemateri Wakil Ketua MPR-RI Ahmad Basarah. Acara ini diikuti oleh lebih dari 1500 peserta dari seluruh Indonesia yang mengikuti secara daring, baik melalui fasilitas zoom maupun live streaming di unej.ac.id.
Dalam seminar online dengan tema “Bung Karno, Islam dan Pancasila” ini Basarah menyampaikan, dalam memahami Pancasila tidak cukup hanya dengan ucapan saja. Namun perlu menjadi bagian dari kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Artinya ada sisi nilai-nilai yang harus dipahami dan dihayati dan dipraktekkan dalam keseharian. Memahami Pancasila maka harus percaya pada nilai-nilai Pancasila dan sekaligus mempraktekkan nilai-nilai Pancasila,” ujarnya saat memberikan materi secara online dalam acara peringatan hari lahir Pancasila yang terpusat di aula lantai 3 gedung rektorat dr. R. Achmad Kampus Tegalboto (1/6).
Menurut Basarah, nilai-nilai Pancasila harus diajarkan melalui pendidikan formal dan non formal. Oleh karena itu menurutnya pengajaran nilai-nilai Pancasila harus menjadi salah satu mata pelajaran wajib dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi (PT).
“Disamping itu perlu menjadikan Pancasila sebagai suri teladan dalam kehidupan kita sehari-hari, terutama bagi para pemimpin,” ujarnya.
Basarah mengatakan, sebagai falsafah bangsa Pancasila akan menjadi benteng keutuhan bangsa akibat masuknya ideologi asing yang masuk ke Indonesia di era globalisasi saat ini. Karena menurutnya, Pancasila adalah falsafah yang paling tepat untuk menyatukan segala macam perbedaan yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“kita telah ditakdirkan menjadi bangsa yang besar yang terdiri dari 17.504 pulau yang dihuni oleh 1.340 suku yang menggunakan 733 bahasa dengan menganut 6 agama dan puluhan aliran kepercayaan, dan itu semua disatukan oleh Pancasila,”
Basarah mengingatkan, setiap bangsa yang besar memiliki falsafah bangsa yang mereka pegang teguh. Menurutnya falsafah Pancasila yang dianut Indonesia berasal dari nilai-nilai asli Indonesia.
“Pancasila lebih baik dari komunisme sebab percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pancasila juga lebih baik dari kapitalisme sebab memiliki sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Indonesia. Perlu diingat tidak ada bangsa yang besar dengan menjiplak falsafah bangsa lain, maka Indonesia akan menjadi bangsa besar dengan Pancasila,” lanjut Basarah.
Basarah menyayangkan masih adanya kelompok-kelompok yang sengaja membenturkan antara Islam dengan Pancasila. Menurutnya cara ini sama seperti halnya saat penjajah menjalankan sistem devide et empera.
“Caranya adalah dengan menebarkan berita-berita tidak benar (hoax), fitnah ataupun cara-cara yang tidak terpuji lainnya yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Oleh kerena itu kita wajib waspada,” jelasnya.
Sementara itu Rektor Universitas Jember Iwan Taruna yang juga mengikuti acara secara langsung menyampaikan rasa syukur karena masih dapat menyelenggarakan kegiatan akademis di tengah pandemi Covid-19.
“Juga menjadi kehormatan bagi Universitas Jember dapat menyelenggarakan peringatan Harlah Pancasila dengan menghadirkan Wakil Ketua MPR RI sebagai narasumber webinar. Mudah-mudahan acara ini dapat menjawab tantangan yang paling utama adalah bagaimana mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari,” ujar Rektor saat membuka acara. [moen]