Peserta UTBK di Universitas Jember Clean and Clean

Jember, 7 Juli 2020
Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020 di Pusat UTBK Universitas Jember berjalan dengan lancar hingga memasuki hari ketiga pelaksanaan. Kekhawatiran berkumpulnya orang dalam jumlah banyak di Kampus Tegalboto hingga berpotensi menjadi pusat penyebaran Covid-19 diantisipasi dengan penerapan protokol kesehatan sesuai arahan Kemendikbud, Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), dan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jember. Guna memastikan penerapan protokol kesehatan pada saat UTBK di Pusat UTBK Universitas Jember berjalan dengan baik, tim pengawas Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jember melakukan kunjungan pengawasan ke Kampus Tegalboto (7/7).


Tim pengawas beranggotakan perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kodim 0824, Polres Jember, Satpol PP dan Dishub Jember, dipimpin Rahman Subagyo, Kasi Pencegahan BPBD Jember. Dua lokasi UTBK yang dituju adalah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), serta Fakultas Kedokteran (FK). Tim pengawas memeriksa penerapan protokol kesehatan dari mula peserta hadir, masuk ruangan hingga meninggalkan lokasi UTBK. “Kami melihat proses protokol kesehatan dari semenjak peserta tiba di Kampus Tegalboto hingga meninggalkan lokasi ujian, sudah dijalankan dengan baik. Peserta tiba diperiksa suhu badannya, masuk ruangan wajib mencuci tangan, bahkan sebelum meninggalkan lokasi UTBK pun wajib mencuci tangan dengan hand sanitizer. Jadi istilahnya Clean and Clean, masuk kampus dalam kondisi bersih pulang pun dengan kondisi bersih,” ujar Rahman Subagyo.


Kunjungan tim pengawas di lokasi FEB disambut Zainuri, penanggungjawab lokasi. Menurut Zainuri, penerapan protokol kesehatan bermula dengan pemeriksaan suhu badan dan kelengkapan berkas, begitu peserta memenuhi syarat maka akan diarahkan menuju ke ruang transit. “Pemeriksaan suhu dilakukan kembali di ruang transit beserta kewajiban cuci tangan dengan hand sanitizer sebelum akhirnya peserta memasuki ruangan UTBK. Saat pulang pun peserta wajib mencuci tangan dengan hand sanitizer dan keluar ruangan dengan rute yang berbeda. Sementara jeda diantara sesi pertama dan kedua kami gunakan untuk membersihkan ruangan transit dan ruang UTBK,” jelas Zainuri, juga Wakil Dekan I FEB ini.


Keseriusan panitia di Pusat UTBK Universitas Jember dipuji oleh Rahman Subagyo dan anggota tim yang datang. Menurutnya, penerapan protokol kesehatan yang ketat kala pelaksanaan UTBK mutlak dilakukan agar kondisi Jember menuju status hijau. “Saat ini status penanganan Covid-19 di Jember orange jadi sudah menuju hijau, jangan sampai berubah lagi menjadi merah gara-gara mobilitas peserta UTBK yang datang dari luar Jember, dan berkumpulnya banyak orang di satu lokasi. Penerapan protokol kesehatan ini wajib dipertahankan,” katanya sambil meneruskan peninjauan ke lokasi FK Universitas Jember.


Kedatangan tim pengawas Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jember di lokasi UTBK FK disambut langsung oleh dr. Cholis Abrori, M.Kes., M.Pd.Ked, Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Universitas Jember. Menurut dr. Cholis Abrori, M.Kes., M.Pd.Ked., pihaknya telah memberikan pelatihan dan pengarahan protokol kesehatan bagi para pengawas dan panitia UTBK. Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Universitas Jember juga menerjunkan Relawan Covid-19 Universitas Jember di tiap lokasi UTBK. “Mereka adalah mahasiswa dari berbagai fakultas yang bertugas diantaranya memeriksa suhu tubuh peserta UTBK dan mengawasi penerapan protokol kesehatan selama UTBK berlangsung. Ada 69 mahasiswa yang bertugas,” ungkap dosen FK ini.
Sementara itu menurut Rokhmad Hidayanto, Kepala Sub Bagian Humas Universitas Jember, di hari pertama (5/7) pelaksanaan UTBK di Kampus Tegalboto ada 44 peserta yang absen, terdiri dari 22 peserta di sesi pertama dan 22 peserta di sesi kedua. Pada hari kedua (6/7) jumlah peserta yang absen sebanyak 69 peserta, terdiri dari 34 peserta di sesi pertama dan 35 peserta di sesi kedua. Sedangkan peserta absen di sesi pertama hari ketiga pelaksanaan UTBK sebanyak 20 peserta. “Kami menghimbau bagi peserta yang mengalami kendala dengan kesehatan seperti hasil rapid test reaktif atau sedang sakit supaya segera menghubungi Pusat UTBK Universitas Jember agar bisa diusahakan pindah jadwal UTBK,” pungkas Rokhmad Hidayanto. (iim)

Skip to content