Bertekad Masuk Klaster Satu Perguruan Tinggi Indonesia, Universitas Jember Jalin Kerjasama Dengan IPB

Jember, 25 Agustus 2020
Berdasarkan pemeringkatan Perguruan Tinggi Indonesia 2020 yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen Dikti Kemendikbud), Universitas Jember menempati peringkat 22 dari 2.136 perguruan tinggi yang dinilai. Posisi ini menempatkan Kampus Tegalboto di klaster kedua perguruan tinggi Indonesia. Tak mau terlena, capaian ini menjadi cambuk bagi sivitas akademika Universitas Jember untuk menembus klaster satu perguruan tinggi Indonesia. Salah satu usaha yang dilakukan adalah menjalin kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang menjadi perguruan tinggi peringkat pertama di Indonesia.
Menurut Iwan Taruna, Rektor Universitas Jember, secara umum penandatanganan MoU dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, apalagi saat ini Ditjen Dikti Kemendikbud telah mencanangkan program Merdeka Belajar. “Secara khusus kita ingin bekerjasama dan berkolaborasi dengan IPB agar Universitas Jember bisa menembus klaster satu perguruan tinggi. Terutama bagaimana meningkatkan output dan outcome kita,” jelas Iwan Taruna saat penandatanganan naskah kesepahaman (Memorandum of Understanding, MoU) yang dilaksanakan hari Selasa siang secara daring di Aula lantai 3 gedung rektorat (25/8).


Beberapa hal yang akan menjadi fokus kerjasama antara Universitas Jember dengan IPB diantaranya bagaimana meningkatkan inovasi dan hilirisasi hasil riset sehingga bisa masuk industri dan pasar komersial, serta peningkatan performa dan pendataan alumni. “Sementara itu dalam rangka pelaksanaan program Merdeka Belajar, kerjasama kali ini juga membuka kesempatan mahasiswa kita untuk kuliah di IPB baik secara daring maupun luring,” imbuh Iwan Taruna.


Sementara itu Prof. Arif Satria, Rektor IPB menyambut baik kerjasama yang dijalin, pasalnya di era saat ini maka kolaborasi dan fleksibilitas menjadi kata kunci. Apalagi menurutnya, IPB dan Universitas Jember memiliki kesamaan visi dan misi, yakni fokus pada bidang pertanian. Rektor IPB lantas melontarkan ide mengenai pengembangan smart farming dan isu ketahanan pangan sebagai dua hal yang bisa menjadi titik pijak kerjasama antara kedua perguruan tinggi tersebut. “Saya berharap akan ada poros Bogor-Jember yang akan memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan agribisnis di Indonesia,” urai Prof. Arif Satria.


Untuk diketahui, selain menjalin kerjasama dengan IPB, Universitas Jember juga telah menjalin kerjasama dengan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Proses penandatanganan MoU antara Universitas Jember dengan Universitas Syiah Kuala dilaksanakan Selasa pagi secara daring di lokasi yang sama. Dalam sambutannya, Iwan Taruna mengungkapkan kerjasama yang meliputi bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berdasarkan pada keunggulan dan kekhasan PTN masing-masing. “Misalnya saja Universitas Syiah Kuala memiliki keunggulan di bidang kajian bencana alam dengan adanya pusat kajian mitigasi bencana alam yang salah satunya fokus pada kajian tsunami,” ungkapnya.


Pendapat senada juga disampaikan Prof. Samsul Rizal, Rektor Universitas Syiah Kuala. Menurutnya pihaknya tertarik bekerjasama dengan Universitas Jember yang memiliki pengalaman riset terkait pengembangan kopi dan keberadaan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao yang ada di Jember. “Aceh memiliki varietas kopi Gayo yang sudah terkenal yang butuh pengembangan, ada juga kebun kakao rakyat yang sayangnya saat ini tengah menurun produktivitasnya karena terkena penyakit. Harapannya kerjasama ini akan memberikan kontribusi nyata bagi kedua perguruan tinggi dan masyarakat sekitar,” tutur Prof. Samsul Rizal. (iim)

Skip to content