Tantangan UMKM Dimasa Pandemi Covid 19

Jember, 14 November 2020

Masa pandemi covid 19 menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha utamanya UMKM, tidak banyak dari pelaku usaha yang jatuh hingga gulung tikar kerena lesunya roda perekonomian selama berbulan-bulan, akan tetapi ditengah lesunya perekonomian masih ada para pengusaha UMKM bertahan dan berusaha bangkit kembali.

Stimulus pemerintah berupa bantuan fresh money sangat bermanfaat untuk meningkakan daya beli masyarakat sehingga berpengaruh pada pertumbuhan usaha, hal itu disampaikan oleh Indhi Naida saat menjadi narasumber wabinar dengan topik Peran Kampus Merdeka Dalam Agenda SDGs yang dilaksanakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember (14/11/2020).

Menjadi tantangan besar bagi UMKM dimasa pandemi covid19 ini “ada tiga tantangan dimasa pandemi ini yaitu pasokan, chasflow dan dan permintaan hal ini sangat berkaitan dengan apa yang dilakukan pemerintah dengan memberikan stimulus sudah sangat tepat, sebab hal itu untuk meningkatkan daya beli masyarakat,” jelasnya.

Lanjut dia menyampaikan tantangan bagi pelaku usaha yaitu yang pertama pasokan dimana kebijakan pemerintah dalam pembatasan sosial, bekerja dari rumah dan gangguan logistik yang kedua adalah chasflow dimana pelaku usaha mengalami penurunan pendapatan namun biaya meningkat serta sulitnya dalam peminjaman modal, yang terakhir menurutnya adalah permintaan, hal inilah yang sangat berpengaruh salah satu contoh meningkatnya pengangguran sehingga membuat ketidakpastian pasar.

Apa yang harus dilakukan oleh UMKM untuk tetap bertahan dimas pandemi ini? “perkuat iman kepada Tuhan, melakukan inovasi sosial, membuat grafik market dan membuat suatu yang tidak biasa dan hal yang lebih penting adalah melakukan kolaborasi dengan banyak stageholder salah satunya Universitas Jember sebagai lembaga pendidikan.” Ungkapnya.

Di kesempatan terpisah Taufikurrahman, Dosen FEB Universitas Jember dalam wawancaranya mengatakan apa yang harus dilakukan pemerintah dalam memulihkan perekonomian saat ini menurutnya perekonomian di Indonesia sangat besar disisi konsumsi maka yang harus diberikan stimulus adalah disisi konsumsi yang lebih banyak pada menengah kebawah.

“Jika ingin menggerakkan perekonomian di Indonesia maka pemerintah harus memberikan bantuan ekonomi, bantuan berupa fresh money itu lebih bagus sehingga daya beli masyarakat akhirnya meningkat,” katanya.

Dalam Webinar tersebut hadir Prof. Drs. Slamin, M.Comp.Sc., Ph.D. Wakil Rektor I (Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni) sekaligus membuka acara webinar Peran Kampus Merdeka Dalam Agenda SDGs dan Prof. Dr. Isti Fadah, M.Si, CRA (Dekan FEB UNEJ). Serta Nara Sumber Prof. Eko Ganis Sukoharsono, Ph. D (Ketua dewan pengurus ICSP). Indi Naidha (Pengurus HIPMI pusat, Rumah Kreatif UMKM Notonegoro). Taufik Kurrohman, S.E., MSA., AK., CA., QIA., CFRA., AAPB., PHD(C) (Dosen FEB UNEJ). Seluruh acara dilaksanakan secara daring untuk memutus mata rantai penularan covid-19. (is)

Skip to content