Jember, 14 Maret 2022
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Jember resmi membina 427 desa yang ada di sembilan kabupaten yang ada di wilayah Tapal Kuda di provinsi Jawa Timur, provinsi Sulawesi Selatan dan provinsi Bangka Belitung. Jalinan kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan naskah perjanjian kerjasama antara Ketua LP2M Universitas Jember dengan perwakilan kepala desa secara simbolis di gedung auditorium (14/3). Istimewanya, penandatanganan naskah kerjasama ini disaksikan langsung Direktur Pengembangan Satuan Pemukiman dan Satuan Kawasan Pengembangan Kemendes PDTT, Rasyid Althaf dan Rektor Universitas Jember, Iwan Taruna.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Jember menjelaskan, penandatanganan naskah perjanjian kerjasama kali ini menegaskan kembali komitmen Universitas Jember untuk bersinergi dengan semua pihak dalam mengembangkan desa. Apalagi sesuai dengan kebijakan pemerintah yang menempatkan desa menjadi pondasi pembangunan nasional. Menurutnya, keikutsertaan Universitas Jember sudah sesuai dengan teori pentahelix yang mensyaratkan sinergi antara pemerintah, pihak swasta, warga masyarakat, dunia pendidikan dan pers dalam menyukseskan sebuah program.
“Bermula pada tahun 2018 lalu saat pemerintah mulai menyalurkan dana desa kepada pemerintah desa, tentu penggunaan dana desa ini perlu dikawal agar tepat sasaran dan mampu menyejahterakan warga desa. Maka Universitas Jember melalui LP2M menggelar berbagai kegiatan melalui program KKN tematik dan program program pengabdian masyarakat lainnya. Alhamdulillah berbagai program yang kita laksanakan terkait pembangunan desa sudah mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Dan saya yakin sinergi ini bakal lebih berkembang seiring penerapan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang memberikan kesempatan lebih luas bagi mahasiswa dan dosen untuk mengabdi di desa melalui KKN, penelitian, proyek kemanusian dan program lainnya,” jelas Iwan Taruna.
Optimisme senada juga diungkapkan Direktur Pengembangan Satuan Pemukiman dan Satuan Kawasan Pengembangan Kemendes PDTT. Menurut alumnus Universitas Jember ini, pemerintah melalui Kemendes PDTT menjalankan strategi pengembangan desa melalui peningkatan sumber daya manusia desa khususnya perangkat desa, penerapan kebijakan dari bawah (bottom up), membuka ruang partisipasi dan kreasi yang lebih luas, pengembangan desa berbasis potensi dan mendorong desa bekerjasama dengan banyak pihak. Kesemuanya diharapkan mampu melahirkan daya ungkit ekonomi desa agar desa menjadi sejahtera.
“Jadi beruntung lah desa-desa yang sudah menjalin kerjasama dengan Universitas Jember, sebab jika menemui kesulitan bisa langsung berkonsultasi dengan LP2M Universitas Jember. Menurut saya ada tiga bidang kerjasama yang terbuka dilakukan antara Kemendes PDTT dengan Universitas Jember, yakni program Rekognisi Pembelajaran Lampau bagi perangkat desa, pelaksanaan program KKN tematik dan pengabdian masyarakat bagi para dosen,” ungkap Rasyid Althaf yang menyelesaikan pendidikan sarjana dan magisternya di Universitas Jember.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Satuan Pemukiman dan Satuan Kawasan Pengembangan Kemendes PDTT menitipkan lima pesan terkait SDGs Desa kepada para kepala Badan Pemberdayaan Desa, kepala Bappekab dan para kepala desa yang ikut serta dalam acara ini. “Saya titip lima hal, pertama jangan ada warga desa yang kelaparan. Kedua, libatkan warga desa dalam program Padat Karya Tunai Desa. Ketiga pengawasan dan evaluasi program desa harus dilakukan secara partisipatif. Keempat, jalankan program peningkatan perangkat desa melalui kerjasama dengan berbagai pihak khususnya perguruan tinggi serta memulai program digitalisasi desa,” pesan Rasyid Althaf yang sekaligus pulang kampung ke Jember.
Sebelumnya dalam laporannya, Ketua LP2M menyampaikan ada 427 desa di 88 kecamatan di sembilan kabupaten yang dibina oleh Universitas Jember. Jumlah tersebut meliputi sebanyak 28 kecamatan ada di Jember, 20 kecamatan di Bondowoso, 15 kecamatan di Lumajang, 8 kecamatan di Probolinggo, 7 kecamatan di Situbondo, 5 kecamatan di Banyuwangi, dan 3 kecamatan di Pasuruan. “Selain kabupaten di wilayah Tapal Kuda di provinsi Jawa Timur, LP2M juga dipercaya membina Desa Bungoro di Kabupaten Pangkajene Kepulauan di Provinsi Sulawesi Selatan dan Desa Simpang Teritip di Kabupaten Bangka Barat di Provinsi Bangka Belitung,” pungkas Prof. Yuli Witono. (iim)