Jember, 28 April 2022
Mungkin jika disebutkan nama olah raga petanque (baca : petang), maka tak banyak orang yang tahu. Maklum, olah raga tradisional asal Prancis ini memang baru saja masuk ke Indonesia sekitar tahun 2017 lalu. Namun siapa sangka jika olah raga yang mirip permainan kelereng dalam bentuk yang lebih besar ini mulai diminati di lingkungan kampus Universitas Jember. Sedikit demi seikit atlet petanque kampus Tegalboto mulai unjuk gigi. Dan yang terbaru atlet Universitas Jember meraih medali emas untuk kategori Pointing Putri di kejuaraan Pekan Olah Raga Mahasiswa Provinsi (Pomprov) Jawa Timur 2022 melalui atletnya Umi Rahayu yang juga mahasiswa Fakultas Hukum.
“Asyiknya main petanque itu gimana yah, main petanque itu nyantai karena unsur permainannya kental sehingga kita enjoy memainkannya. Dan di saat bersamaan sebenarnya kita berolah raga,” ungkap Umi Rahayu ketika ditanya mengapa tertarik menjadi atlet petanque. Bahkan saking asyiknya, menurut Umi Rahayu tak jarang atlet petanque bisa seharian ada di lapangan. Gadis asal Banyuwangi ini mengenal olah raga petanque dari sang guru olah raga kala bersekolah di SMAN 1 Glagah Banyuwangi. Umi berkesempatan menceritakan kisah perkenalannya dengan olah raga petanque di kampus Fakultas Hukum Universitas Jember (28/4).
“Awalnya ada lima kawan yang tertarik memainkan petanque, namun akhirnya hanya saya yang bertahan,” kata gadis berkacamata ini. Begitu di terima di Fakultas Hukum Universitas Jember di tahun 2020 lalu, tak disangka Umi Rahayu bertemu sesama pegiat olah raga petanque di Jember. Maka semangatnya yang sempat mereda kembali bergairah menggeluti olah raga yang menurut informasi sudah dimainkan oleh warga Yunani kuno ribuan tahun lalu. Umi Rahayu pun kembali giat berlatih bersama atlet petanque asal Jember di lapangan seberang MTsN 2 Jember di daerah Gebang.
Ada dua jenis permainan dalam olah raga petanque, yang pertama adalah pointing. Dalam laga pointing, dua atlet petanque akan berusaha melemparkan bola besar yang terbuat dari besi sedekat mungkin dengan bola kecil dari kayu yang sudah dilemparkan terlebih dahulu. “Bola kecil kayu ini dilempar pertama kali dengan ketentuan jarak paling dekat enam meter dan paling jauh sepuluh meter. Kemudian atlet akan berusaha melemparkan bola besinya sedekat mungkin dengan bola kayu. Setiap atlet mendapatkan giliran tiga kali melempar bola besi. Jadi setiap atlet harus memiliki strategi, akan melempar bola kayu kecil sejauh mana,” kata Umi Rahayu yang sore itu ditemani kompatriotnya sesama atlet petanque, Harum Cantya.
Kategori kedua adalah shooting. “Kala berlaga di kategori shooting, maka prinsipnya mirip permainan kelereng sebab kedua atlet berusaha melempar bola besinya ke bola besi lawan, sementara posisi bola besi ditentukan di titik tujuh hingga sepuluh meter. Setiap lemparan yang telak mengenai bola besi lawan bakal mendapatkan angka. Di kategori shooting ini sang atlet harus punya strategi agar lemparannya jitu mengenai bola besi lawan. Dari gaya melempar hingga pemilihan bola besi. Biasanya setiap atlet memiliki bola besi favorit yang berdasar pada bobotnya, mulai bola besi dengan berat enam ratusan gram hingga lebih. Pemilihan bobot bola besi ini juga disesuaikan dengan gaya melempar dan kekuatan sang atlet,” imbuh Harum Cantya yang merupakan mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember.
Walau baru berkembang, atlet petanque asal Universitas Jember mampu bersaing di tingkat provinsi Jawa Timur tepatnya di Pomprov Jatim 2022 yang digelar akhir bulan Maret lalu di Universitas Kanjuruhan Malang. Umi Rahayu membawa pulang medali emas untuk kategori pointing putri setelah di babak final mengalahkan atlet asal Universitas Negeri Surabaya. “Wah gak nyangka bisa mengalahkan unggulan pertama, awalnya sempat deg-degan juga menghadapi atlet dari Unesa yang sudah dikenal sebagai asalnya atlet-atlet petanque jagoan,” ujar Umi Rahayu. Prestasi di Pomprov Jatim makin menambah kepercayaan diri Umi Rahayu dan kawan-kawan untuk lebih keras berlatih agar makin berprestasi apalagi Umi Rahayu bakal mewakili Jawa Timur di ajang Pekan Olah Raga Mahasiswa Nasional.
Keberhasilan Umi Rahayu di ajang Pomprov Jatim 2022 ternyata membawa berkah, kini beberapa mahasiswa Universitas Jember mulai tertarik belajar petanque. “Awalnya sekedar iseng memajang foto-foto di media sosial saat kami bertarung di Pomprov Jatim terutama saat menerima medali, ternyata foto-foto tersebut memantik rasa ingin tahu kawan-kawan yang lain. Sudah ada beberapa kawan yang menyatakan ingin belajar petanque. Saat ini ada sembilan atlet petanque di kampus Tegalboto dan semoga makin banyak rekan mahasiswa yang bergabung sehingga rencana kami ingin membentuk Unit Kegiatan Mahasiswa Petanque Universitas Jember bisa terwujud,” pungkas Harum Chantya. (iim)