Jember, 19 September 2022
Setelah sempat ditiadakan karena pandemi Covid-19, kini Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jember kembali menggelar Kompetisi Matematika DETIK MSC 26. Dengan mengusung tema “Be The Next Golden Generation of Mathematician” acara Kompetisi Matematika DETIK MSC 26 sukses dilaksanakan kembali oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika, Mathematics Students Club (MSC) FKIP Universitas Jember.
DETIK MSC 26 bertujuan menggali potensi generasi muda se-Jawa Timur. Sebanyak 800 lebih siswa dari jenjang SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA sederajat mendaftarkan diri untuk mengikuti ajang kompetisi matematika ini. Setelah melalui babak penyisihan dan semi-final yang diselenggarakan secara daring pada tanggal 4 dan 10 September 2022, akhirnya lolos 30 peserta yang lanjut ke babak final dengan masing-masing sebanyak 10 peserta di tiap-tiap jenjangnya.
Finalis tersebut datang dari berbagai kota di provinsi Jawa Timur ke Gedung III FKIP Universitas Jember untuk melaksanakan babak final secara luring dan memperebutkan gelar juara serta piala bergilir dari Gubernur Jawa Timur. Dibalik keseruan dan keseriusan para peserta, terselip keunikan dari para pemenang Kompetisi Matematika DETIK MSC 26. Seperti yang dialami oleh Rafael Feng, Juara I di kategori jenjang SMA. Ternyata Rafael, begitu akrab disapa, pernah menjarai Kompetisi Matematik DETIK MSC di kategori SD dan SMP beberapa tahun lalu.
“Senang dan puas sekali rasanya, akhirnya saya bisa merasakan menjadi juara di semua kategori dalam Kompetisi Matematika DETIK MSC yang digelar oleh kakak-kakak di Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember ini,” ungkap Rafael Feng dengan senyum sumringah saat diwawancarai di akhir acara. Siswa SMA Katolik Santo Albertus Malang ini membawa pulang piala bergilir dari Gubernur Jawa Timur. Namun prestasi ini dicapai Rafael dengan kerja keras, setiap hari Rafael rutin belajar tiga hingga lima jam, tak heran jika kemudian gelar juara didapatkannya.
Kisah unik kedua dialami oleh kakak beradik, Audrey Felicity Hadi Siswoyo dan Aurelia Felicity Hadi Siswoyo. Keduanya masing-masing menjadi juara pertama di kategori SMP dan SD. Sambil membawa piala dari panitia, keduanya menceritakan mengapa suka mata pelajaran matematika. Menurut Audrey yang bersekolah di SMP Katolik Bhara Widya Lumajang, matematika penting karena melatih pola pikir dan digunakan di segala aspek kehidupan. Sementara menurut sang adik yang mewakili SD Katolik Santo Yoseph Lumajang, belajar matematika penting agar tak gampang ditipu orang.
Ternyata prestasi kakak beradik ini tak lepas dari dukungan orang tuanya. Sang ayah, Samsul Hadi Siswoyo setia menunggu dua buah hatinya selama berlomba. Samsul menceritakan awalnya dia melihat kedua anaknya memiliki minat mempelajari matematika. Akhirnya Samsul mengarahkan keduanya belajar matematika dengan cara mengikutkan les matematika seperti Les Kumon dan les kepada guru pelajaran matematika di sekolah mereka. Bahkan Samsul menyebut peran Pak Muchtar guru matematika kedua anaknya sebagai orang yang paling berjasa mengantarkan kedua anaknya meraih prestasi.
“Orang tua harus tahu bakat dan minat anaknya dimana, jika bakat dan minatnya di matematika yah kita berikan fasilitas pendukung agar makin berkembang. Cuman namanya juga anak-anak, kadang ada rasa bosan atau malah main HP, maka di sini lah peran orang tua untuk mengarahkan anak-anaknya,” tutur Samsul sambil terkenang perjuangan anak-anaknya meraih prestasi. (Ziadatul Faricha)
Sumber foto : Panitia Kompetisi Matematika DETIK MSC 26 HMP Mathematics Students Club (MSC