Lumajang, 24 Oktober 2022
Mahasiswa Program Studi Diploma 3 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Jember Kampus Lumajang melaksanakan Simulasi Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) di Desa Klanting Kecamatan Sukodono Kabupaten Lumajang (22/10). Simulasi SPGDT dilaksanakan oleh 128 mahasiswa semester lima dalam rangka memenuhi penugasan mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat, Kritis dan Manajemen Bencana. Keikutsertaan mahasiswa dalam SPGDT juga untuk memenuhi kompetensi penatalaksanakan kegawat daruratan pre-hospital.
Simulasi SPGDT memainkan tiga skenario bencana, yakni bencana alam berupa puting beliung, bencana kebakaran dan bencana kecelakaan. Para mahasiswa peserta kegiatan dibagi dalam tiga peran, yakni tim evakuasi dan tim triase yang bertugas di lapangan kala bencana, dan tim perawat yang menjalankan peran perawat di layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD). Pemilihan lokasi Desa Klanting sebagai lokasi kegiatan juga bermaksud memberikan pengetahuan mengenai penanganan korban bencana bagi warga sekitar.
“Simulasi dibuat semirip mungkin seperti kondisi nyata sehingga jalannya simulasi akan mencakup semua kompetensi yang harus dipenuhi oleh mahasiswa diploma keperawatan. Seluruh mahasiswa diploma keperawatan wajib mengerti dan harus mampu untuk melaksanakan kompetensi gawat darurat pre-hospital,” ujar Eko Prasetya selaku dosen penanggung jawab mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat, Kritis dan Manajemen Bencana.
Harapannya, dengan digelarnya simulasi ini akan mendorong mahasiswa paham mengenai apa saja yang harus dipersiapkan saat menghadapi bencana. Karena tidak dapat dipungkiri perawat wajih paham manajemen bencana mengingat bencana dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. “Dengan adanya simulasi ini semoga mahasiswa lebih bisa mengerti bagaimana alur dan juga persiapan yang harus dilakukan saat bencana datang,” imbuh Eko Prasetya.
Simulasi SPDGT yang dibuat semirip mungkin dengan kondisi nyata ini membuat mahasiswa lebih bersemangat menjalankan praktek Keperawatan Gawat Darurat, Kritis dan Manajemen Bencana. Dan juga mempermudah mahasiswa memiliki gambaran secara nyata mengenai penanganan SPGDT. “Seru kalau pembelajaranya seperti ini, tidak di kelas terus. Jadi kita langsung punya gambaran. Meskipun capek tapi seru saja,” ungkap Aliffia Zettri mahasiswa Program Studi Diploma 3 Keperawatan Universitas Jember kampus Lumajang.
“Menurut saya dengan adanya pembelajaran seperti ini membuat saya lebih mudah mengerti tentang penanganan Gawat Darurat, Kritis, dan Manajemen Bencana. Pembelajaran secara simulasi seperti ini membuat saya lebih tergugah untuk belajar karena melibatkan kebersamaan dengan teman-teman secara nyata dan yang pastinya berlandaskan teori,” ujar Siti Mabruroh salah satu peserta kegiatan. (risma/iim)