Konjen Australia di Surabaya Kunjungi Kampus Universitas Jember

Konjen_Australia_UNEJ

Jember, 7 November 2022
Konsul Jenderal (Konjen) Australia di Surabaya, Fiona Hoggart mengunjungi kampus Tegalboto Universitas Jember (7/11). Kunjungan kali ini dalam rangka menjalin silaturahmi, mengembangkan kerjasama serta mengunjungi para dosen alumni perguruan tinggi di Australia yang ada di Universitas Jember. Kunjungan kali ini adalah pertama kalinya sejak Fiona Hoggart ditunjuk sebagai Konjen Australia di Surabaya pada Februari 2022 lalu. Kedatangan Konjen Australia disambut langsung oleh Rektor, bersama jajaran pejabat di Universitas Jember diantaranya Wakil Rektor III, Dekan FISIP, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2), Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan penjaminan Mutu (LP3M), Direktur Pascasarjana dan Kepala Kantor Internasional.

Dalam diskusi yang berlangsung hangat, Konjen Australia di Surabaya menyampaikan bahwa posisi Indonesia bagi Australia sangat strategis sebagai negara tetangga dekat dan mitra kerjasama utama. Australia dan Indonesia pada hakikatnya memiliki banyak kesamaan, diantaranya masyarakat Australia dan Indonesia merupakan negara multietnik yang tersusun dari beragam etnis, budaya, dan agama. Ditilik dari sejarahnya, kedua negara juga memiliki jalinan hubungan yang baik walau harus diakui ada kalanya memiliki pasang surut hubungan sebagai negara bertetangga.

“Tentu saja pengembangan kerjasama pendidikan dengan Universitas Jember menjadi tujuan utama kunjungan saya kali ini. Apalagi sudah ada perguruan tinggi ternama di Australia yang sudah resmi membuka kampus di Jakarta, bahkan berencana membuka kampus di kota lain di Indonesia. Keberadaan kampus perguruan tinggi Australia di Indonesia membuka kesempatan kolaborasi yang lebih erat dengan perguruan tinggi di Indonesia, termasuk Universitas Jember,” jelas Fiona Hoggart yang sebelumnya bertugas di Kedubes Australia di Jakarta.

Tawaran kerjasama ini disambut hangat oleh Rektor Universitas Jember. Menurut Iwan Taruna, sebenarnya kerjasama Universitas Jember dengan pemerintah Australia khususnya dengan perguruan tingginya sudah terjalin lama semenjak dekade tahun 90-an. Terbukti dengan banyaknya dosen di Kampus Tegalboto yang menyelesaikan pendidikan pascasarjananya di negeri Kangguru ini. Selain menjadi lokasi studi, banyak kerjasama penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan diantaranya yang terbaru program pencegahan pernikahan dini di Kabupaten Bondowoso yang dilakukan para dosen Universitas Jember alumni Australia.

“Setahu saya ada lima puluh atau bahkan lebih, dosen Universitas Jember yang lulusan Australia. Australia hingga saat ini dipilih menjadi lokasi studi karena kualitas dan jaraknya relatif dekat dengan Indonesia. Dan salah satu bentuk kerjasama yang bisa diagendakan dalam waktu dekat adalah program double degree antara Pascasarjana Universitas Jember dengan perguruan tinggi di Australia dan tentu saja kerjasama penelitian serta pengabdian kepada masyarakat yang sudah berjalan, termasuk pelaksanaan program KKN Universitas Jember Membangun Desa yang juga didukung pemerintah Australia,” tutur Iwan Taruna.

Tawaran kerjasama penelitian juga datang dari Ketua LP2M, Prof. Yuli Witono yang tertarik pada bagaimana para pakar pertanian Australia memanfaatkan lahan gurun menjadi lahan produktif. Termasuk kemungkinan kerjasama pengiriman dosen Universitas Jember mengajar bahasa dan budaya Indonesia di Australia. Menanggapi hal ini, Fiona Hoggart berjanji akan berkoordinasi dengan Kedubes Australia di Jakarta untuk mencoba mengagendakan pertemuan antara Universitas Jember dengan Atase Pendidikan kedubes Australia dan perwakilan perguruan tinggi Australia, terutama yang sudah membuka kampus di Indonesia.

Selain bertemu Rektor dan jajaran pejabat di Universitas Jember, Konjen Australia di Surabaya juga memberikan kuliah umum bagi sivitas akademika FISIP di ruang aula serbaguna. Dalam kuliah umumnya, Fiona Hoggart kembali menegaskan pentingnya Indonesia bagi Australia. Menurutnya pemerintah Australia kini tengah fokus mengembangkan kerjasama internasional dengan berbasis pada geopolitik dan geostrategis. Oleh karena itu Indonesia sebagai negara tetangga mendapatkan perhatian khusus.

“Hal ini terbukti Indonesia menjadi negara paling awal yang didatangi oleh Perdana Menteri Anthony Albanese setelah resmi dilantik. Kunjungan ini membuktikan pentingnya posisi Indonesia di mata Australia. Beberapa bentuk kerjasama yang dibangun bersama negara-negara tetangga termasuk Indonesia saat ini adalah penelitian dan kerjasama penanganan dampak perubahan iklim, penggunaan energi terbaharukan dan teknologi yang ramah lingkungan. Dan tentu saja perguruan tinggi mengambil peran di kerjasama tersebut,” kata Fiona Hoggart yang lama bertugas di Indonesia.

Kuliah tamu berjudul Indonesia-Australia Partnership dimotori oleh Laboratorium Kajian Politik dan Kawasan Program Studi Hubungan Internasional FISIP Universitas Jember. Dibuka oleh Wakil Rektor III Universitas Jember Prof. Bambang Kuswandi. Dalam sambutan pembukanya, Prof. Bambang Kuswandi berharap kuliah umum Konjen Australia di Surabaya membuka wawasan dan cakrawala sivitas akademika FISIP akan posisi hubungan Indonesia dengan Australia. Termasuk mendorong dosen dan mahasiswa melanjutkan studi ke Australia. Selain bertemu Rektor Universitas Jember dan memberikan kuliah umum di FISIP, Fiona Hoggart juga akan bertemu para dosen Universitas Jember alumni Australia pada hari Selasa malam. (iim/azm)

Skip to content