Jember, 17 November 2022
Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bachtiar Rachmat mengaku sangat berterimakasih kepada Kelompok Riset dan Pengabdian Masyarakat (Keris Dimas) Local Economic Governance Studies (LEGS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jember. Pasalnya, Keris Dimas LEGS berhasil melakukan pemetaan masalah yang dihadapi oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Bondowoso sehingga sulit untuk berkembang.
“Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh tim peneliti ternyata UMKM di Bondowoso menghadapi tiga persolan. Pertama kurang optimalnya fungsi pendampingan, kurang optimalnya penggunaan teknologi informasi, serta keterbatasan ruang kolaborasi antar stakeholders dan pemerintah,” ujar Irwan usai mengikuti Focus Group Discussion (FGD) bersama tim peneliti Keris Dimas LEGS FISIP Universitas Jember di di Aula Dream Land Hotel & Lounge Bondowoso, Selasa (15/11/2022).
Dalam FGD dengan topik bahasan “Policy Brief Kebijakan UMKM di Kabupaten Bondowoso” Irwan mengatakan, persoalan UMKM di Kabupaten Bondowoso membutuhkan peran serta semua pihak. Hal ini penting agar kebijakan yang dibuat benar-benar menghadirkan solusi yang solutif dalam upaya mengembangkan UMKM.
“Oleh karena itu saya sangat berterimakasih kepada para peneliti dari FISIP Universitas Jember. Karena mereka tidak hanya melakukan pemetaan masalah. Namun juga secara bersama-sama melakukan penyusunan Policy Brief untuk mengembangkan potensi UMKM di Bondowoso. Kami berharap nantinya hal ini dapat bermanfaat untuk kemajuan UMKM di Bondowoso,” ujar Irwan.
Menurut Irwan, pada tahun 2022 jumlah pelaku UMKM di Kabupaten Bondowoso tercatat sekitar 39.000 UMKM. Namun menurutnya, saat ini para pelaku UMKM masih mengalami hambatan pada akses permodalan dan penguasaan teknologi sehingga mereka masih sulit untuk berkembang.
“Demikian juga data UMKM masih belum by name by address. Oleh karena itu data UMKM harus segera di-update agar segala program yang terkait dengan pengembangan UMKM dapat berjalan secara tepat sasaran” jelasnya.
Sementara itu Ketua Tim Peneliti Dina Suryawati mengatakan, temuan masalah yang dihadapi UMKM dan sejumlah rekomendasi kebijakan didasarkan pada riset lapang kondisi UMKM di Kabupaten Bondowoso yang telah dilakukan sebelumnya. Menurut Dina, tujuan utama dari riset ini adalah untuk membangkitkan kemampuan UMKM dalam menghadapi segala perubahan termasuk perubahan yang disebabkan pandemi.
“Untuk itu perlu dilakukan optimalisasi fungsi pendampingan UMKM, digitalisasi PLUT (Pusat Layanan Usaha Terpadu) serta UMKM Fair sebagai skema matching fund untuk akselerasi program UMKM naik kelas,” ujar Dina.