Jember, 3 Desember 2022
Direktur Utama PT. Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Didik Prasetiyono, diangkat menjadi dosen luar biasa di Fakultas Hukum (FH) Universitas Jember. Surat keputusan pengangkatan Didik Prasetiyono menjadi dosen luar biasa diserahkan langsung oleh Rektor Universitas Jember, didampingi oleh Dekan FH di aula lantai 5 kampus FH Universitas Jember (3/12). Didik Prasetiyono akan memberikan kuliah di mata kuliah Hukum Investasi, Hukum Perusahaan, Hukum Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta Hukum Industri. Kesediaan Direktur Utama PT. SIER menjadi dosen ditandai dengan kuliah umum mengenai profil PT. SIER dan tantangan bisnis saat ini, serta penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Jember.
Dalam pidatonya, Dekan FH, Prof. Bayu Dwi Anggono menyebutkan, pengangkatan Direktur Utama PT. SIER menjadi dosen luar biasa dilandasi kompetensi dan pengalamannya, terutama dalam mengelola bisnis di lingkup nasional bahkan internasional. Mengingat saat ini PT. SIER melayani 500 lebih perusahaan baik di lokasi Surabaya, Sidoarjo bahkan saat ini sudah meluaskan sayap ke Pasuruan dalam bentuk PT. Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER).
“Fakultas Hukum menjadi pihak pertama yang menerima manfaat dari penandatanganan kerjasama dengan PT. SIER, dengan pengangkatan Mas Didik Prasetiyono sebagai dosen luar biasa. Kedua, menggelar kegiatan Professional Talk Series FH yang ketiga. Adanya Professional Talk Series memberikan kesempatan bagi mahasiswa Fakultas Hukum untuk mendapatkan tambahan cakrawala pengetahuan di luar disiplin ilmu hukum. Tentu saja sekaligus membuka kesempatan bagi mahasiswa dan dosen untuk menerapkan berbagai program di Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dengan PT. SIER,” ungkap Prof. Bayu Dwi Anggono.
Dukungan juga datang dari Rektor Universitas Jember, menurutnya PT. SIER dengan lingkup bisnis yang dilayani akan menjadi mitra strategis Universitas Jember dalam pelaksanaan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). “Saya berharap melalui kerjasama antara Universitas Jember dengan PT. SIER maka akan ada masukan konkrit dari stakeholder sehingga perguruan tinggi bisa terus berbenah sehingga selalu terhubung dengan dunia kerja. Kami ingin lulusan Universitas Jember siap masuk ke dunia kerja. Kerjasama kali ini juga menjadi gerbang dengan semua fakultas yang ada di Universitas Jember mengingat lingkup kerja PT. SIER yang luas,” tutur Iwan Taruna.
Sementara itu dalam presentasinya, Didik Prasetiyono mengingatkan bahwa dunia bisnis saat ini menghadapi dua hal besar, yakni ketidakpastian akibat konflik seperti perang dan pandemi Covid-19 serta perubahan paradigma bisnis ke bisnis hijau. Saat ini gegara konflik Rusia-Ukraina maka dunia menuju krisis energi yang sudah menghantam benua Eropa. Krisis energi bisa meluas ke belahan dunia lain termasuk Asia, terbukti beberapa perusahaan start up besar ada yang memberhentikan karyawannya. Maka mahasiswa saat ini harus membekali diri dengan banyak kemampuan soft skill selain hard skill sebab dipastikan kompetisi memperebutkan kerja sangat ketat.
“Kedua, paradigma bisnis hijau dimana kesadaran akan kelestarian lingkungan mengemuka. Seperti PT. SIER yang sudah menerapkan pengolahan limbah cair terbesar di Jawa Timur serta mulai menerapkan pemakaian solar sel sebagai sumber energi terbaharukan. Pesan saya kepada mahasiswa FH Universitas Jember, harus mulai belajar mengenai sisi hukum yang menyertai bisnis hijau seperti apa itu carbon trading, hukum lingkungan dan lainnya,” ujar Didik Prasetiyono.
Sebagai informasi kegiatan Professional Talk Series adalah kegiatan rutin yang digelar oleh FH Universitas Jember dengan menampilkan pembicara para tokoh yang kompeten di bidangnya. Mahasiswa yang berminat harus mendaftarkan diri dulu mengingat hanya dibatasi sebanyak 150 orang saja setiap kegiatan. Pembicara yang telah tampil diantaranya Direktur BPJS Ketenagakerjaan dan Direktur SDM PT. Pertamina. (iim)