Jember, 11 Januari 2023
Universitas Jember mendapatkan penghargaan sebagai Fasilitator Terbaik Program Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT. Astra International, Tbk. Penghargaan ini diberikan kepada Tim Fasilitator Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Jember-Astra yang menjadi pendamping petani kopi di Desa Rejo Agung Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso. Penghargaan diberikan kepada Sekertaris I LP2M Universitas Jember, Ali Badrudin yang juga menjabat ketua Tim Fasilitator LP2M-Astra pada saat kegiatan Fasilitator Gathering PT. Astra International, Tbk., yang digelar secara daring (10/1).
Menurut Program Manager CSR Kewirausahaan PT. Astra International, Tbk., Yogi Lasril, penghargaan kepada Universitas Jember berdasarkan enam parameter yakni telah adanya perubahan mindset masyarakat desa, banyaknya masyarakat yang terpapar program serta peningkatan omzet yang dinikmati oleh petani kopi Desa Rejo Agung yang diikuti diversifikasi produk kopi mulai dari kopi siap seduh hingga parfum kopi.
“Kami juga melihat peningkatan kesejahteraan warga Desa Rejo Agung, bahkan di wilayah desa tetangga. Salah satu hasil pendampingan Tim fasilitator LP2M Universitas Jember-Astra yang kini dikenal luas adalah Sekolah Kopi RAISA atau Raung Ijen Sumberwringin Agropolitan. Sekolah Kopi RAISA yang menjadi tempat belajar pengembangan kopi. Adanya Kopi RAISA telah mendapatkan pengakuan dari banyak pemangku kepentingan. Oleh karena itu kami memilih Tim fasilitator LP2M Universitas Jember-Astra sebagai Fasilitator Terbaik dalam program CSR kami,” jelas Yogi Lasril.
Untuk diketahui, PT. Astra International, Tbk., memiliki program CSR yang dinamakan Kampung Berseri Astra dan Desa Sejahtera Astra semenjak tahun 2020. Dan salah satu fasilitatornya adalah LP2M Universitas Jember. Mengawali tahun 2023, PT. Astra International Tbk., mengadakan acara yang bertajuk Fasilitator Gathering 2023. Acara ini digelar secara daring dengan dihadiri semua fasilitator. Pada acara tersebut juga dibacakan pengumuman berbagai nominasi terbaik antara lain : fasilitator, Personal In Charge, Kordinator Wilayah, serta local champion terbaik. Pemberian penghargaan dimaksudkan untuk memberikan apresiasi kepada para pelaku lapangan program pendampingan dan pemberdayaan masyarakat.
Sementara itu Ali Badrudin menjelaskan apa saja kiprah Tim Fasilitator LP2M Universitas Jember-Astra di Desa Rejo Agung. Ali bersama empat rekannya melakukan pemberdayaan di masyarakat petani dan UMKM kopi di Sumberwringin Bondowoso sejak 2020. Program pemberdayaan yang dikembangkan bertemakan: Pengembangan eduwisata Agropolitan berbasis Program Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades).
Tim LP2M Universitas Jember-Astra melakukan pendampingan dari hulu hingga hilir serta penguatan kelembagaan. Menurutnya, di awal dirinya sangat pesimistis melihat situasi saat itu apalagi pandemi Covid-19 melanda. Namun alhamdulillah berkat sinergitas bersama masyarakat dampingan yang memiliki semangat dan chemistry yang sama untuk berkolaborasi, akhirnya program ini bisa berjalan secara baik.
Banyak hal yang telah dilakukan dengan berbagai prestasi yang diraihnya. Mulai dari pembentukan dan pengembangan kelembagaan Bumdesma Raisa dan Srikandi Kopi, pelatihan-pelatihan di sisi hulu hingga hilirisasi produk, mendorong sertifikasi halal, perizinan produk, memunculkan potensi wisata alam, mengikutsertakan festival dan pameran, serta mendirikan Sekolah Kopi Raisa. Di samping itu, banyak prestasi dampingan mulai tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional.
“Alhamdulillah, kami bersama masyarakat berhasil bangkit dan mampu mengidentifikasi potensi dan kelemahan kami sendiri untuk merencanakan segala aktivitas yang diperlukan. Di sinilah titik awal kebangkitan kami bersama masyarakat Sumberwringin dan Ijen pada tahun kedua program. Semoga segala yang kami rintis dan laksanakan ini akan mampu menjawab kebutuhan masyarakat dampingan kami. Tampak jelas saat ini telah terjadi perubahan yang signifikan di masyarakat dampingan kami. Ada perubahan mindset, telah terjadi social engineering yang luar biasa di masyarakat Bondowoso. Semoga ini menjadi awal kebangkitan sebagaimana cita-cita yang diinginkan dengan branding Bondowoso Republik Kopi,” tutur Ali Badrudin. (ali/iim).