Jember, 14 April 2023 Bulan Ramadan mendekati akhir, dan Allah SWT menjanjikan bagi ummat Islam sepuluh terakhir masa Ramadan sebagai masa pembebasan dari api neraka. Sayangnya justru banyak orang yang mendekati lebaran makin sibuk dengan urusan duniawi. Buktinya shaf sholat tarawih di masjid mengalami “kemajuan” karena makin sedikit jama’ahnya. Padahal Rasulullah SAW telah mencontohkan, di sepuluh akhir Ramadan justru beliau makin rajin beribadah. Oleh karena itu seharusnya ummat Islam memanfaatkan ‘promosi’ masa pembebasan dari api neraka ini, dan bukannya menyibukkan diri dengan urusan duniawi. Pesan tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati Jember. KH. MB Firjaun Barlaman saat menjadi pemateri dalam kegiatan siraman rohani rutin Jumat pagi selama bulan Ramadan di Masjid Al Hikmah Universitas Jember (14/4). Menurut pengasuh Pondok Pesantren Ash Shiddiqi Putra (ASTRA) Talangsari Jember ini, puasa adalah ladang mendapatkan pahala dengan berbagai fasilitas yang disediakan mulai rahmat, maghfirah dan yang tertinggi adalah pembebasan dari api neraka.
“Rasulullah SAW memperbanyak ibadah di sepuluh hari akhir di bulan Ramadan, terutama dengan menghidupkan malam-malamnya dengan berbagai ibadah. Apalagi kita sudah dijanjikan oleh Allah SWT dengan malam Lailatul Qadar. Saking banyaknya fasilitas yang disediakan di Ramadan, Rasulullah SAW dan sahabat selalu sedih jika Ramadan berakhir. Jadi mumpung Ramadan belum berakhir, ayo perbanyak ibadah,” pesan Wakil Bupati yang lebih akrab disapa Gus Firjaun ini.
Gus Firjaun lantas menambahkan pada hakikatnya puasa menjadi sarana pembelajaran bagi kita agar mampu menangkap nilai ibadah dan tak hanya menjalankan ritual belaka. Salah satu esensi puasa adalah mendidik manusia sebagai hamba Allah SWT. Pasalnya dalam puasa kita dilatih taat menjalankan ibadah walau ada peluang untuk melanggarnya. Puasa menjadikan kita sebagai hamba Allah SWT yang sadar jika setiap langkah kita selalu diawasi oleh-Nya.
Kegiatan siraman rohani rutin setiap Jumat dibuka oleh Wakil Rektor III mewakili Rektor Universitas Jember yang tengah bertugas di luar kota. Dalam pidatonya, Prof. Bambang Kuswandi mengajak segenap dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa yang hadir untuk tak henti-hentinya bersyukur bisa memasuki Ramadan hingga di sepuluh hari akhirnya. Kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah apalagi Allah SWT menjanjikan malam Lailatul Qadar. “Sambil berdoa agar keluarga besar Universitas Jember dipertemukan kembali dengan Ramadan tahun depan,” ujar Prof. Bambang Kuswandi. (iim)