Jember, 18 Agustus 2023
Universitas Muria Kudus (UMK) melakukan kolaborasi dengan Universitas Jember, diawali dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua pimpinan di Kampus Tegalboto Universitas Jember (16/8). Menurut Rektor UMK, Prof. Darsono, kolaborasi ini salah satunya dalam rangka pengembangan Program Studi Agribisnis yang baru dibuka di kampus UMK.
Rektor UMK, Prof. Darsono menambahkan sebenarnya kerja sama diantara dua lembaga sudah berjalan dengan baik. Namun agar lebih baik lagi maka pihaknya menlembagakan kerja sama dengan penandatanganan MoU. “Skala kerja sama yang sudah terjalin antara UMK dengan Universitas Jember nantinya bisa dieskalasi lebih luas pada program studi dan fakultas kita yang lain. UNEJ sendiri kami anggap sebagai pembina kami, harapannya kami bisa menyerap dan belajar dengan adanya nota kesepahaman ini. Ibaratnya kita harus kumpul macan agar bisa mengaum. Insyaallah kerja sama ini saling menguntungkan sebab kita bisa saling belajar.”
Tawaran kerja sama ini disambut hangat oleh Universitas Jember, seperti yang disampaikan oleh Rektor, Iwan Taruna. Menurutnya Universitas Jember memiliki visi dan misi mengembangkan pertanian industrial, sehingga pilihan kerja sama terkait pengembangan pertanian akan diterima dengan tangan terbuka.
“Universitas Jember merupakan perguruan tinggi negeri terbesar di wilayah Tapal Kuda, apalagi seperti yang diketahui kampus Universitas Jember tersebar di empat lokasi yaitu Jember, Bondowoso, Lumajang, dan Pasuruan. Dengan visi kami menjadi universitas unggul dalam pengembangan sains, teknologi, dan seni berwawasan lingkungan, bisnis, dan pertanian industrial. Hal ini selaras dengan pengembangan di UMK sendiri dengan dibukanya program studi baru yaitu agribisnis. Sehingga kerja sama yang telah berjalan ini harapannya menjadi lumintu dan berjalan secara organik, tidak dibuat-buat,” ucap Iwan Taruna.
Sementara itu Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi, Prof. Bambang Kuswandi berharap penandatanganan MoU akan segera ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) agar aktivitas kerja sama segera dilakukan. “Kerja sama akan hidup dengan adanya aktivitas dari masing-masing program studi. Tidak hanya di riset penelitian, pengabdian masyarakat, kita juga bisa melakukan pertukaran pelajar. Apalagi diketahui bahwa saat ini dilaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dapat kita manfaatkan sebagai sarana kolaborasi,” pungkas Prof. Bambang Kuswandi. (dil)