Yogyakarta, 28 Agustus 2023
Indonesia menjadi Ketua ASEAN di tahun 2023 ini. Dan sejumlah tantangan besar sudah menunggu untuk diselesaikan. Dari krisis demokrasi di beberapa negara anggotanya, kemelut kawasan seperti konflik Laut China Selatan hingga potensi resesi ekonomi. Sebagai negara terbesar di kawasan ASEAN, Indonesia diharapkan mampu memimpin ASEAN keluar dari permasalahan tersebut. Oleh karena itu dukungan publik internal dalam negeri perlu digalang agar Indonesia sukses memimpin ASEAN.
Harapan ini disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi saat membuka Konvensi Nasional Pranata Humas 2023 di Yogyakarta secara daring (28/8). Menurut Menkominfo, pemerintah Indonesia yakin ASEAN masih memiliki peran penting d kawasan Asia Tenggara. Hal ini terbukti mulai didirikan semenjak tahun 1967 hingga kini, negara-negara anggota ASEAN menikmati banyak manfaat seperti kestabilan kawasan dan petumbuhan ekonomi di saat kawasan lain bergolak.
“Maka saya berharap peran aktif Pranata Humas di kementerian dan lembaga untuk turut menggaungkan keketuaan Indonesia di ASEAN. Caranya dengan memperkuat orkestrasi komunikasi publik dan meningkatkan kualitas serta kuantitas publikasi mengenai keketuaan Indonesia di ASEAN melalui berbagai saluran komunikasi. Agar publik semakin paham akan pentingnya ASEAN dan peran Indonesia di ASEAN,” ujar Budi Arie Setiadi.
Harapan agar segenap insan Humas turut aktif menggaungkan keketuaan Indonesia di ASEAN juga datang dari Dirjen Informasi dan Diplomasi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Tengku Faizasyah yang menjadi salah satu pemateri diskusi. Menurutnya Humas memiliki peran penting sebagai jembatan antara pemerintah dan khalayak, termasuk dalam meneruskan berbagai informasi dan peran strategis ASEAN. Apalagi tantangan ASEAN ke depan makin berat.
Menurutnya ada tiga tema utama yang diusung oleh Indonesia sebagai ketua ASEAN tahun ini sesuai slogan ASEAN Matters, Epicentrum of Growth. Satu, menjadikan ASEAN tetap relevan dan mampu menghadapi berbagai tantangan, sembari menjadi motor stabilitas dan perdamaian kawasan. Kedua memperkuat dan membumikan kerja sama diantara anggota ASEAN sehingga manfaatnya dirasakan sehingga ASEAN menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya.
“Ketiga, membangun kerja sama inklusif dengan semua negara di kawasan Indo Pasifik untuk mewujudkan kawasan damai dan sejahtera. Oleh karena itu seorang Humas pemerintah harus akrab dan paham dengan tema-tema besar supaya bisa menjelaskan kepada publiknya,” ungkap Tengku Faizasyah yang menyampaikan materinya secara daring. Selain Tengku Faizasyah, tampil Deputi IV Bidang Informasi dan Komunikasi Politik Kantor Staf Presiden, Juri Ardiantoro.
Selain diisi dengan diskusi berjudul “Peran Penting Humas mengawal Orkestrasi Gelaran KTT ASEAN 2023” kegiatan dilengkapi Musyawarah Nasional Pranata Humas yang tergabung dalam Ikatan Pranata Humas (IPRAHUMAS). Salah satu agenda yang dibahas adalah merumuskan Kode Etik dan Kode Perilaku Pranata Humas Indonesia. (iim)