Kampus Tegalboto Universitas Jember Jadi Lokasi Shooting Reality Games Pekin Express Dari Prancis

Jember, 7 September 2023
Halaman rektorat Kampus Tegalboto Universitas Jember, hari Kamis sore (7/9) menjadi lokasi pengambilan gambar acara reality games legendaris Pekin Express yang tayang di televisi M6 Prancis. Menurut Wakil Ketua Tim Kerja Humas Universitas Jember Rokhmad Hidayanto, kampus Tegalboto dipilih sebagai lokasi pengambilan gambar karena dinilai memiliki kekhasan yakni asri dan rimbun oleh ratusan pohon. Kampus Tegalboto dinilai sebagai salah satu icon kota Jember.

Menurut pria yang akrab disapa Didung ini, prosesnya sudah dimulai pada April tahun 2022 lalu saat tim produksi Pekin Express yang dipimpin oleh Thierry Robinet berkunjung ke Kampus Tegalboto. Tim melihat dari dekat suasana kampus Tegalboto sembari mendiskusikan rancangan skenario dan lokasi shooting. Rencana ini disambut hangat karena Universitas Jember tidak hanya menjadi lokasi pengambilan gambar, namun ada proses transfer ilmu pengetahuan dan ketrampilan bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa Program Televisi dan Film (PSTF) Fakultas Ilmu Budaya (FIB).

Persiapan pengambilan gambar acara televisi Peking Express di halaman rektorat UNEJ

“Tawaran kerja sama ini kami sambut positif, sebab nama dan kampus Universitas Jember dapat dikenal seantero Eropa dengan masuk dalam acara Pekin Express. Kedua, ada transfer ilmu pengetahuan dan ketrampilan bagi mahasiswa kami. Produser Pekin Express memberikan kesempatan magang bagi mahasiswa PSTF FIB dan bersedia menggelar diskusi terkait bagaimana perencanaan dan eksekusi sebuah produksi televisi berkelas dunia,” kata Rokhmad Hidayanto.

Sebelum pengambilan gambar dimulai, diadakan kegiatan diskusi mengenai proses produserial dalam sebuah produksi televisi dan film di aula lantai 3 gedung rektorat. Tampil sebagai pemateri Koordinator Produksi Bali Fixer, Patria Andaru Lasut. Sebagai informasi Bali Fixer adalah mitra Pekin Express selama pengambilan gambar di Indonesia. Kegiatan diskusi diikuti oleh 40 mahasiswa PSTF FIB dari beragam angkatan.

Dalam paparannya, Patria Andaru Lasut menjelaskan dalam produksi acara televisi maupun film maka seorang produser wajib memperhatikan tujuh faktor utama. Meliputi pemilihan peralatan, pemilihan lokasi shooting, transportasi dan akomodasi, dukungan logistik, perkiraan cuaca, keselamatan kerja dan koordinasi dengan pemangku kepentingan setempat.

“Produksi acara televisi atau film itu melibatkan banyak orang dan biaya yang cukup besar. Jika ada faktor yang luput dari perencanaan maka pengambilan gambar bisa molor dan artinya bertambahnya biaya. Kedua shooting itu melelahkan secara fisik dan mental, maka seorang produser maupun pemimpin produksi harus mampu memimpin dengan baik agar shooting berjalan sesuai rencana,” ujar Patria yang alumnus Institut Kesenian Jakarta yang pagi itu menyampaikan materi bejudul “From Idea to The Screen”.

Ibnu Agil Alfaruq (kanan), salah satu mahasiswa PSTF FIB UNEJ yang magang

Dalam sesi tanya jawab, muncul pertanyaan dari mahasiswa PSTF bagaimana cara membuat portofolio bagi pemula agar bisa masuk ke industri televisi dan film. “Ide boleh beragam tapi harus realistis, maka pilih yang bisa diwujudkan. Maka jangan ragu berkarya dengan peralatan yang ada. Kedua bangun jejaring sebab dunia televisi dan film Indonesia itu segmennya sempit. Selain harus memiliki kompetensi maka Anda harus jaga sikap agar reputasi Anda terjaga,” imbuh Patria yang salah satu karya film-nya menembus Barcelona Film Festival tahun ini.

Jalannya diskusi dipandu dosen PSTF FIB, Denny Antyo Hartanto. Ditemui seusai acara dirinya menuturkan ada tujuh mahasiswanya yang terpilih untuk magang dalam produksi Pekin Express di Indonesia. Kesempatan emas ini sangat berharga bagi mahasiswa mengingat Pekin Express adalah salah satu produksi televisi legendaris mengingat sudah diproduksi semenjak delapan belas tahun lalu dan mampu bertahan hingga kini.

Diskusi tentang produserial acara televisi dan film, dengan pemateri Patria Andaru Lasut dari Bali Fixer

“Mahasiswa juga bisa belajar dan melihat secara langsung bagaimana shooting sebuah produksi televisi kelas dunia. Termasuk menimba pengalaman dari praktisi. Dari diskusi tadi, salah satu pelajaran yang bisa diambil selain mahasiswa wajib menguasai kompetensi televisi dan film, mereka harus menambah dengan softskill seperti kemampuan berkomunikasi, kepemimpinan, kemampuan berjejaring dan selalu patuh pada aturan dan etika mengingat produksi televisi dan film itu melibatkan banyak orang,” tutur Denny.

Acara reality games Pekin Express populer di negara-negara Eropa yang berbahasa Prancis seperti Belgia, Swiss dan tentu saja Prancis. Acara ini diikuti oleh pasangan peserta yang harus berkunjung ke sebuah negara tertentu. Dalam menjalani petualangannya, peserta diajak berlomba mengunjungi destinasi wisata dan icon sebuah kota dengan mengikuti panduan tertentu. Selain melakukan pengambilan gambar di Kampus Tegalboto, tim juga melaksanakan shooting di Bali, Gunung Ijen, Gunung Bromo, Malang, Kediri dan Surabaya. (iim)

Skip to content