Jember, 24 November 2023
Ada yang menarik dari Kontes Mobil Hemat Energi 2023 yang diselenggarakan di Sirkuit Formula E Jakarta pada 27 Oktober – 3 November 2023 kemarin. Nurhasanah, mahasiswi prodi Teknik Mesin Angkatan tahun 2021 menarik perhatian dalam keikutsertaannya sebagai pengemudi di kategori prototipe kelas mesin pembakaran dalam diesel.
Menjadi perempuan pertama yang mengemudikan mobil yang didesain berbentuk seperti peluru merupakan tantangan tersendiri bagi Nurhasanah. Pasalnya dalam mengemudi ia harus berposisi semi tertidur sehingga menyebabkan jarak pandangnya menjadi terbatas. Selain itu, berat pengemudi yang disyaratkan dalam kontes turut mempengaruhi laju.
Nurhasanah memenuhi syarat kontes dengan bobot 50 kilogram lengkap berserta atribut yang dikenakannya yaitu baju, helm, dan sepatu. Menurutnya, prinsip mobil hemat energi adalah ringan dan memiliki dimensi yang seringkas mungkin. Ia mampu menempuh jarak 9,3 kilometer melaju melewati 4 lap.
Berkenalan dengan Senapati
Senapati, adalah nama yang diberikan pada mobil diesel rancangan tim Tawang Alun prodi Teknik Mesin Universitas Jember yang dikemudikan oleh Nurhasanah. Meskipun Senapati menduduki posisi keempat dalam kategori tersebut, namun ia berhasil meraih hasil capaian 270 kilometer per liter bahan bakar.
Tim Tawang Alun merancang Senapati sedemikian rupa sehingga mobil ini tetap aerodinamis, namun juga hemat dan berbeda dengan mobil konvensional pada umumnya. Senapati sendiri memiliki panjang 2,98 meter, tinggi 75 cm, dan bobot 85 kilogram sehingga ia lolos dalam technical inspection dan mampu berlaga di Sirkuit Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC).
Menurut Khadafi, tim inti Tawang Alun saat ditemui di Kampus UNEJ, technical inspection benar-benar disiapkan berdasarkan pengalaman tim Tawang Alun pada KMHE tahun sebelumnya. Sehingga mereka pun mengalami kendala yang sangat minim. Mulai dari safety kendaraan, dimensi kendaraan, sistem penggeraknya, bahkan hingga sistem pengereman.
Lebih lanjut, tim Tawang Alun mengaku bahwa mengikuti club ini tidak mengganggu kuliah mereka sama sekali. Mengingat sebagai sarjana lebih banyak teori dan minim praktek, namun dengan mengikuti club ini mendapatkan banyak sekali pengalaman. Tidak hanya hardskill, namun juga softskill bagaimana mengatur produksi agar tepat waktu, serta bagaimana mengkondisikan tim. Mengikuti lomba bertemu banyak kenalan baru dan sharing pengalaman, harapannya juga bisa melakukan kolaborasi bersama ke depan. (dil)