Jember, 19 Januari 2024
Universitas Jember pada tahun 2023 telah sukses menyelenggarakan kompetisi nasional Abdidaya Ormawa yang bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Kemdikbudristek. Hal ini membuat Universitas Udayana dengan sigap datang ke Universitas Jember untuk menggali ilmu dan pengalaman dalam menjadi tuan rumah Abdidaya Ormawa di tahun berikutnya yaitu 2024.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Udayana, Prof. I Ketut Sudarsana menyampaikan rasa terima kasihnya atas kesediaan Universitas Jember yang dalam hal ini diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Slamin telah menerima kedatangan tim kecil Universitas Udayana dalam rangka belajar mengenai bagaimana kiat-kiat Universitas Jember hingga mampu lolos menjadi tuan rumah Abdidaya Ormawa 2023 lalu.
“Langkah awal yang tentu harus dilakukan adalah persiapan melengkapi proposal, karena di dalamnya nanti akan membuat poin-poin yang dapat dijadikan pertimbangan untuk meyakinkan tim reviewer Belmawa. Di samping itu, walaupun kami di Udayana memiliki destinasi wisata cukup banyak, tapi lokasi kami merupakan destinasi wisata yang relatif mahal. Maka dari itu kami juga perlu mengatur waktu atau jadwal jangan sampai pelaksanaan Abdidaya Ormawa nanti terlaksana di peak season dimana pasti hotel-hotel akan penuh dan jalan macet.” ujar Prof. I Ketut Sudarsana di awal sesi diskusi.
Profesor yang menggeluti bidang teknik sipil ini juga mengungkapkan bahwa pelaksanaan kompetisi perguruan tinggi tingkat nasional jangan hanya didominasi oleh satu tempat, karena perlu juga dilakukan pengenalan lokasi lain untuk mempromosikan daerah tersebut sekalipun tempatnya terpencil.
Senada dengan hal tersebut, Prof. Slamin menyampaikan bahwa pada prinsipnya Universitas Jember mendukung Universitas Udayana dalam pengajuannya menjadi tuan rumah Abdidaya Ormawa. Ia juga menjelaskan, “Apalagi di Bali dari sisi destinasi wisata sangat beragam, kemudian transportasi mudah, saya yakin Universitas Udayana banyak punya keunggulan yang dapat dijadikan keunggulan.”
Universitas Jember bisa dikatakan berada di remote area akibat jaraknya yang jauh dan hanya bisa ditempuh melalui darat baik dari arah ibukota Jawa Timur yaitu Surabaya maupun dari arah timur yaitu Bali dan sekitarnya.
“Hal ini yang membuat kami akhirnya berkomitmen untuk menyiapkan segala hal terkait transportasi seperti bis untuk penjemputan dari bandara bahkan pelabuhan yang dapat memudahkan para peserta untuk dapat hadir di Universitas Jember. Poin itu yang benar-benar kami siapkan secara matang untuk meyakinkan tim reviewer Belmawa, karena dari sisi fasilitas perguruan tinggi saya rasa Universitas Jember tidak jauh berbeda dengan kandidat lain kami saat itu Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Dian Nuswantoro.” imbuhnya kala membagikan pengalaman kepada tim Universitas Udayana.
Prof. Slamin juga memaparkan bahwa passion Universitas Jember memang lebih menjurus ke PPK Ormawa karena dua tahun berturut-turut masuk 5 besar penerima pendanaan terbanyak. Selain itu juga ia mengungkapkan lokasi auditorium sebagai lokasi utama malam puncak penganugerahan, gedung sekretariat, gedung pelaksanaan expo berdekatan sehingga mendukung kesiapan tuan rumah. Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi tentang bagaimana menyiapkan liaison officer yang baik serta penyusunan proposal pengajuan tuan rumah Abdidaya Ormawa. (dil)