Jember, 22 Februari 2024
Universitas Jember menggelar podcast pengenalan program studi yang kali ini mengundang tiga Koordinator Program Studi (Koprodi) Fakultas Teknik yang bertempat di rektorat kampus Tegalboto Rabu (21/02). Podcast tersebut membahas tentang tiga prodi baru yaitu program studi Rekayasa Perancangan Mekanik, Teknik Konstruksi Perkapalan dan Teknik Kimia.
Podcast dipandu oleh Muhammad Nurul Muflikhin, mahasiswa berkarya Universitas Jember. Ketiga koprodi menjelaskan profil masing-masing program studi, berawal dari prodi Rekayasa Perancangan Mekanik yang dikoordinatori oleh Robertus Sidartawan. Prodi ini sebenarnya bukan tergolong prodi baru dikarenakan telah berdiri sejak tahun 1999, namun pada sejak itu masih jenjang diploma tiga dan sejak tahun 2022 baru transisi menjadi jenjang diploma empat.
“Sebenarnya prodi ini bukan sama sekali prodi baru, tetapi berawal dari D3 Teknik Mesin yang berdiri tahun 1999 dan tahun 2022 tepatnya 10 Maret 2022 bertransformasi menjadi D4 atau vokasi. Sehingga otomatis D3 pada waktu itu yaitu angkatan 2020 dan 2021 menjadi angkatan pertama D4 Rekayasa Perancangan Mekanik.” ujar Robertus Sidartawan.
Dia juga menjelaskan tentang vokasi bahwa D4 atau sarjana terapan itu setara dengan jenjang sarjana atau S1. Namun pada vokasi sendiri lebih fokus terhadap praktik untuk meningkatkan keterampilan khusus pada bidang tertentu. “Perlu diketahui bahwa vokasi atau D4 itu sebenarnya setara dengan S1 di bidang akademik, tetapi untuk D4 lebih fokus terhadap praktik dalam bidang tertentu. Kebetulan pada prodi kami lebih fokus terhadap merancang sebuah mesin,” jelasnya.
Adapun program unggulannya yaitu tentang pembuatan produk berupa mesin teknologi pertanian dan salah satunya mesin proses pengolahan kopi. ”Melihat dari visi-misi UNEJ program unggulan kami hampir sama yaitu tentang pertanian yang mana dalam hal itu salah satunya pembuatan mesin proses kopi dari sejak petik kopi hingga jadi. Kebetulan di Jember sendiri banyak komunitas kopi sehingga hal ini dapat bekerja sama dengan kami.” imbuhnya.
Lebih lanjut, Sumarji Koprodi Teknik Konstruksi Perkapalan menjelaskan bahwa prodi ini di bawah naungan jurusan Teknik Mesin yang berdiri sejak tahun 2018. Adapun pembelajarannya mencakupi perancangan kapal, hidrodinamika kapal, material kapal, konstruksi serta pembangunannya. Pada prodi ini tidak hanya merancang kapal besar namun juga merancang kapal pesiar dan kapal penangkap ikan dengan bahan pembuatannya dari non logam, fiber, dan kayu.
“Kalau adik-adik nanti memasuki prodi Teknik Konstruksi Perkapalan ini akan dididik yaitu tentang bagaimana cara mendesain kapal, membuat konstruksi, membuat rancang bangun kapal, dan juga bisa belajar tentang bagaimana menahan ombak atau hidrodinamika dari kapal dengan pemilihan material kapal, produksi, dan pembangunannya.” ungkapnya.
Pada lulusan prodi ini sudah banyak para mahasiswanya yang telah kerja di perusahaan kapal dikarenakan di Indonesia sendiri prodi ini masih sedikit sehingga peluang untuk mendapatkan kerja itu besar. “Prodi ini lahir sejak tahun 2018 dan alhamdulillah mahasiswa lulusannya sudah banyak mendapatkan kerja dengan waktu kisaran satu bulan setelah wisuda sudah ada yang mendapatkan kerja, jadi hitungannya cepat dan juga prodi ini masih tergolong sedikit di Indonesia sehingga peluangnya besar untuk cepat mendapatkan pekerjaan. Jadi tidak khawatir jika masuk prodi ini,” tambahnya.
Tidak kalah menarik dengan beberapa prodi sebelumnya, prodi Teknik Kimia juga mempunyai beberapa profil yang unggul dibidang Kimia. Boy Arief Fachri selaku Koprodi Teknik Kimia menjelaskan pada podcast bahwasanya prodi ini berdiri sejak tahun 2017. Adapun fokus belajarnya tentang pengolahan bahan alam menjadi produk yang lebih berguna untuk kehidupan dan pada prodi tersebut juga merancang alat dan prosesnya bahkan bisa membuat konsep perancangan pabrik bahan kimia.
“Prodi Teknik Kimia ini lebih fokus terhadap pengolahan bahan menjadi produk yang berguna bagi kehidupan atau biomassa seperti contohnya mengambil minyak dari biji-bijian menjadi biodiesel bahan bakar dan juga kita bisa menghasilkan produk di bidang kesehatan. Seperti kita mengekstraksi bahan aktif dari tumbuhan baik di daratan maupun di lautan menjadi produk yang mempunyai nilai jual tinggi dibidang pangan atau kesehatan,” ungkapnya.
Pada ketiga prodi tersebut ternyata memiliki beberapa fasilitas yang semuanya hampir sama yaitu di antaranya laboratorium, ruang kelas ber-AC, parkiran luas, kantin yang memadai serta terdapat fasilitas non akademik seperti UKM Ormawa, jadi para mahasiswa dapat menyalurkan bidangnya melalui beberapa kegiatan pada UKM Ormawa tersebut. (dil/adi)