Jember, 22 Maret 2024
Ada empat pelajaran yang bisa diperoleh dari menjalani puasa di bulan Ramadan. Keempat pelajaran tersebut adalah pentingnya niat dan keyakinan, bagaimana menahan hawa nafsu dan semangat kedermawanan. Pesan ini disampaikan oleh dosen Fakultas Ushuludin, Adab dan Humaniora UIN KHAS Jember, Kasman A. Rohim, saat menjadi penceramah dalam kegiatan siraman rohani Ramadan yang digelar di Masjid Al Hikmah Kampus Tegalboto (22/3).
Menurut pakar hadist ini, puasa selalu diawali dengan niat, bahkan batal jika tidak diniati. Pelajaran yang bisa dipetik adalah dengan berniat maka akan muncul tekad yang dilandasi keikhlasan. Dan dimana ada niat maka akan ada jalan. Kedua, niat berkaitan erat dengan keyakinan. Maka semua pekerjaan yang dilandasi niat ikhlas dan keyakinan akan membuahkan hasil. Seperti di bulan puasa ini ummat muslim yakin seluruh amal ibadah akan mendapatkan pahala berkali-kali lipat.
Ketiga, puasa mengajarkan bagaimana hawa nafsu dikendalikan. Jika dalam puasa kita bisa menahan lapar dan tindakan lain yang dilarang, maka kemampuan ini diharapkan berlanjut di bulan-bulan setelah nanti puasa berakhir. Sembari bergurau, Kasman A. Rahim mengingatkan hadirin yang memenuhi masjid Al Hikmah untuk justru berlatih hemat di bulan puasa dan bukannya malah boros.
“Keempat, Ramadan mengajarkan sifat kedermawanan kepada kita. Berderma tentu menyesuaikan dengan kemampuan. Bisa dengan mengacu kepada prinsip empat TA, yakni berderma dengan tahta atau membuat kebijakan yang membawa manfaat bagi orang banyak. Kemudian berderma dengan harta bagi yang berpunya, berderma dengan kata-kata atau nasehat. Bahkan kita bisa berderma dengan cinta yang dalam hal ini adalah rasa kepedulian sebagai sesama manusia,” ungkap pria asli Lamongan yang juga Pengurus Daerah Muhammadiyah Jember ini.
Sementara itu dalam sambutannya di awal kegiatan, Wakil Rektor IV mengajak keluarga besar Universitas Jember meningkatkan kuantitas dan kualitas amal ibadah. Apalagi puasa kita saat ini sudah memasuki tahapan kedua yang merupakan fase maghfirah atau masa penuh ampunan dari Allah SWT.
“Semoga seluruh keluarga besar Universitas Jember mampu menjalani puasa tahun ini dengan baik, sehingga meraih derajat hamba Allah SWT yang bertaqwa,” ujar Prof. Bambang Kuswandi yang hari itu membuka kegiatan siraman rohani mewakili Rektor yang tengah menjalani tugas dinas. (iim)