Jember, 17 April 2024
Dalam keseharian, terkadang kita cenderung berhati-hati hingga menjaga betul ibadah kepada Allah SWT. Namun di sisi lain, manusia justru sering sembrono saat menjalin hubungan dengan sesama manusia. Jika manusia melakukan dosa, maka ampunan-Nya lebih mudah diraih. Sementara jika kita melakukan kesalahan kepada sesama manusia, maka tidak ada cara lain selain harus meminta meminta maaf kepada yang bersangkutan. Dan salah satu cara meminta maaf adalah dengan kegiatan silaturahmi, sebab surga merindukan orang yang suka menjalin silaturahmi.
Pesan ini disampaikan oleh pengasuh Pondok Pesantren Riyadhus Solihin Jember, KH. Mushodiq Fikri Faruq di saat menjadi penceramah dalam kegiatan Halal Bi Halal Keluarga Besar Universitas Jember yang digelar di Gedung Soetardjo (17/4). Dai yang akrab disapa Gus Fikri ini kemudian mengingatkan hadirin, banyak orang yang merasa tidak punya salah sehingga enggan meminta maaf. Padahal manusia termulia yakni Rasulullah Muhammad SAW masih beristighfar setiap hari karena masih merasa punya salah.
“Meminta ampunan kepada Allah SWT itu mudah, syaratnya hanya tiga yakni berhenti melakukan dosa atau kesalahan, menyesali dan kemudian berkomitmen tidak mengulangi dosa tadi. Dan banyak ibadah di bulan Ramadan yang muaranya meminta ampunan dari Allah SWT. Namun jika kita memiliki salah kepada orang lain maka syaratnya ditambahi satu lagi, yakni wajib meminta maaf kepada yang bersangkutan,” tutur Gus Fikri.
Alumnus FISIP Universitas Jember tahun 1989 ini lantas menjelaskan nilai strategis kegiatan Halal Bi Halal yang merupakan hasil pemikiran asli ulama nusantara. Ide kegiatan Halal Bi Halal berasal dari KH. Wahab Hasbullah yang ditanya oleh Bung Karno saat itu adakah cara mempersatukan Indonesia yang baru merdeka namun menghadapi perpecahan. Maka dengan kebijakannya, KH. Wahab Hasbullah mengusulkan kegiatan yang lantas diberi nama Halal Bi Halal.
“Jadi istilah Halal Bi Halal ini memakai istilah bahasa Arab namun justru di wilayah Timur Tengah sendiri tidak dikenal. Sebuah kegiatan silaturahmi antar komponen bangsa yang ditujukan guna menghadapi ancaman disintegrasi. Maka Halal Bi Halal ini penting guna bersilaturahmi, meminta maaf dan akhirnya menjalin kerja sama dan gotong royong yang tetap relevan hingga saat ini,” jelas Gus Fikri kepada segenap hadirin yang terdiri dari unsur pimpinan, dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Universitas Jember.
Sebelumnya dalam sambutannya, Rektor Universitas Jember berharap semangat beribadah selama Ramadan dapat terus berlanjut ke bulan-bulan selanjutnya. Semangat beribadah ini juga diharapkan akan mewarnai kinerja Tri Dharma Perguruan Tinggi beserta peningkatan kualitas dan kuantitas layanan di Universitas Jember. Rintisannya dimulai dengan kegiatan Halal Bi halal yang menjadi wadah silaturahmi segenap warga Universitas Jember. Sehari sebelum acara Halal bi halal ini Rektor Universitas Jember juga telah melakukan kunjungan ke tiap-tiap Unit kerja untuk bersilaturahmi dan juga untuk memastikan semua unit kerja telah telah aktif setelah libur panjang lebaran.
“Selamat Hari Raya Idul Fitri dan mohon maaf lahir dan batin, semoga kita dipertemukan kembali dengan Ramadan tahun depan. Saya berharap dengan kegiatan Halal Bi Halal ini bakal tumbuh semangat kebersamaan, kolaborasi dan gotong royong. Apalagi banyak rencana yang hendak kita wujudkan di tahun 2024, salah satunya transformasi Universitas Jember menuju PTN Badan Hukum,” kata Iwan Taruna. (iim)