Mizan Bisri: Manajemen Risiko Bencana di Jepang yang Relevan dengan Jawa Timur

Jember, 9 Oktober 2024

Fokus pada manajemen resiko bencana, program studi Teknik Sipil Universitas Jember (UNEJ) gelar kuliah pakar menghadirkan Mizan B. F. Bisri dari Kobe University. Spesifik tema yang diberikan mengenai praktik-praktik manajemen risiko bencana di Jepang dan relevansinya dengan provinsi Jawa Timur. Acara digelar secara hybrid di Gedung Soedjarwo Universitas Jember pada Rabu (09/10/2024).

Mizan Bisri menjelaskan bahwa risiko bencana merupakan interaksi antara faktor bahaya yang bertemu dengan kerentanan, “Risiko bencana itu adalah interaksi antara faktor bahaya yang nanti bertemu dengan faktor kerentanan. Faktor kerentanan bisa dikurangi jika kapasitas masyarakat dan elemen-elemen masyarakat di dalamnya kuat. Sehingga kondisi aman tercipta,” ujarnya.

Ia menambahkan, adapun kesamaan sistem penanggulangan bencana di Indonesia sendiri khususnya di Jember dengan di Jepang ialah diwajibkan setiap provinsi dan kabupaten kota membuat Rencana Penanggulangan Bencana (RPB).

“Dalam perencanaan penanggulangan bencana sebenarnya memiliki kesamaan, di Jepang ada di Jawa Timur khususnya di Jember sendiri juga ada. Yang membedakannya itu pada implementasinya, jika berbicara tentang implementasi itu bisa dari segi dikualitasnya, seberapa keren idenya, seberapa canggih serta kuantitasnya,” imbuh Mizan.

Di sisi lain, Mizan menjelaskan bahwa di Jepang sendiri pembelajaran tentang pendidikan bencana dari level TK sampai SMA sudah diatur, “Di Jepang memang sudah diatur tentang apa tujuan bencana dari level TK sampai SMA, dimana pada level kuliah di Jepang sendiri sudah dianggap khatam tentang pendidikan bencana ini,” pungkasnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik Universitas Jember, Triwahyu Hardianto mengatakan bahwa kuliah pakar ini sangatlah penting bagi mahasiswa. Dikarenakan mahasiswa selain mendapatkan ilmu dari kuliahnya, juga akan mendapatkan ilmu dari kuliah pakar ini yang pembahasannya di luar dari pembahasan kuliah di hari-hari biasanya.

“Kuliah pakar ini tentunya bagi adik-adik semuanya berharga, pastinya di luar topik pembahasan pada saat kuliah. Sehingga ini adalah hal yang bisa anda cermati, mungkin ada beberapa materi topik kuliah bahkan hal ini mungkin juga bisa dijadikan inspirasi untuk membuat sebuah topik skripsi,” ungkap Dekan. (dil/adi)

Skip to content