Mahasiswa FEB Universitas Jember Magang MBKM Di Pemkab Situbondo

Jember, 9 Maret 2022
Sebanyak dua puluh lima mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Jember menjalani magang dalam rangka program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) di Pemerintah Kabupaten Situbondo. Mereka akan bertugas di sembilan desa yang ada di Situbondo. Salah satu tugas mereka adalah membantu perangkat desa dalam menyusun laporan keuangan penggunaan dana desa. Dalam sambutan penerjunannya, Bupati Situbondo Karna Suswandi berharap keberadaan mahasiswa FEB Universitas Jember yang magang di desa di wilayahnya bakal membantu mempertahankan prestasi Pemkab Situbondo yang laporan keuangannya sudah lima tahun mendapatkan predikat opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.

Penerjunan mahasiswa FEB Universitas Jember untuk magang di desa di Situbondo dilakukan dalam sebuah upacara di gedung Pendopo Aryo Situbondo (9/3). Turut hadir dalam upacara kali ini Dekan dan para Wakil Dekan FEB, Sekertaris Daerah Situbondo dan pejabat setempat lainnya. Dalam pidatonya, Bupati Situbondo juga berharap agar para mahasiswa yang magang dapat mengembangkan potensi di setiap desa. “Saya berharap adik-adik mahasiswa bisa mendampingi perangkat desa dalam menyusun laporan keuangan sesuai dengan bekal keilmuan di bidang ekonomi. Selain itu desa menunggu sentuhan inovasi mahasiswa untuk mengembangkan potensi desa yang ada, agar Situbondo Berjaya yakni berakhlak, sejahtera, adil dan berdaya bisa terwujud,” pesan Bupati Situbondo yang lebih akrab disapa Bung Karna.

Dalam kesempatan sebelumnya, Dekan FEB Universitas Jember melaporkan ada 25 mahasiswanya yang akan menjalani magang dari tanggal 1 Maret hingga 30 Juni 2022. Mereka akan magang di Desa Kertosari, Desa Kendit, Desa Sumberkolak, Desa Curah Jeru, Desa Demung, Desa Talkandang, Desa Alas Malang, Desa Kaporangan dan Desa Olean. Di setiap desa, ada dua hingga tiga mahasiswa yang menjalani magang. Tidak hanya mahasiswa yang magang, FEB Universitas Jember juga menugaskan 25 dosen selaku Dosen Pembimbing Lapangan. Dari data yang ada, 20 mahasiswa peserta magang MBKM di Pemkab Situbondo adalah putra daerah.

“Kesempatan magang di desa yang ada di wilayah Situbondo dalam rangka MBKM ini harus dimanfaatkan dengan baik, karena menjadi kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dan suasana kerja. Selain itu mahasiswa harus aktif mengadakan observasi untuk mencari apa keunggulan dan kekhasan masing-masing desa sehingga bisa memunculkan potensi desa. Apalagi mayoritas peserta magang adalah mahasiswa asal Situbondo yang harus turut membangun Situbondo,” ujar Prof. Istifadah.

Antusias turut dalam program magang MBKM di Pemkab Situbondo disampaikan oleh salah satu peserta, Muhammad Imam Junaidi yang magang di Desa Sumber Kolak. Menurut mahasiswa Program Studi Akuntansi ini, selama seminggu pertama magang digunakan untuk penyesuaian sekaligus mengamati kondisi sosial ekonomi dan budaya setempat. “Dari pengamatan kami, ternyata di Desa Sumber Kolak tepatnya di Dusun Langai punya agenda rutin menggelar pentas seni yang menampilkan kesenian seperti tari, ludruk dan kesenian khas Situbondo lainnya. Ternyata di setiap kali pentas turut diramaikan dengan warga yang menjual berbagai makanan khas Situbondo. Jika acara ini dikemas dengan menarik maka bisa menjadi agenda kesenian rutin Situbondo,” ungkap Muhammad Imam Junaidi yang merupakan mahasiswa asli Situbondo.

Sambutan positif juga diberikan oleh Kepala Desa Sumber Kolak, Supandi. Menurutnya keberadaan mahasiswa magang dari FEB Universitas Jember bisa menjadi mitra dalam membangun desanya. Salah satu potensi yang patutu dikembangkan dari Desa Sumber Kolak adalah bidang usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). “Banyak warga kami yang berwirausaha, khususnya di bidang kuliner. Kami berharap selain membantu penyusunan laporan keuangan desa, mahasiswa akan membantu warga kami mengembangkan usahanya,” tutur Supandi saat menjamu Dekan FEB beserta rombongan di balai Desa Sumber Kolak. (iim)

Skip to content