Jember, 16 Mei 2023
Kemendikbudristek melalui Ditjen Dikti kembali meluncurkan program Kampus Mengajar yang kini memasuki angkatan keenam. Guna menjaring sebanyak-banyaknya mahasiswa dan dosen sebagai peserta, Universitas Jember menggelar kegiatan Sosialisasi Program Kampus Mengajar Angkatan Keenam di Gedung Auditorium Universitas Jember (16/5). Menurut Kepala Program Kampus Mengajar dan Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Asri Aldila Putri, selain memberikan softskill bagi mahasiswa, Program Kampus Mengajar berpotensi menjadi penggerak pendidikan Indonesia.
Dalam pemaparan materinya Asri Aldila Putri menjelaskan semenjak dimulai tahun 2021 lalu Program Kampus Mengajar sudah diikuti oleh 91 ribu lebih mahasiswa dan 15 ribu lebih dosen dari 800 PTN dan PTS yang turut bergabung membantu proses belajar mengajar di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di seluruh pelosok nusantara. Bahkan memasuki angkatan keenam kali ini, Ditjen Dikti melibatkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai lokasi pengabdian.
“Mahasiswa dan dosen peserta program Kampus Mengajar melaksanakan tiga tugas utama, yakni membantu proses belajar mengajar di sekolah, mendukung adaptasi TIK di sekolah, serta membantu administrasi sekolah. Umumnya mereka ditempatkan pada sekolah di pinggiran atau lokasi terpencil. Mulai angkatan keenam ini Ditjen Dikti menambah SMK sebagai lokasi pengabdian. Kami menargetkan di angkatan keenam akan diikuti oleh 21.500 mahasiswa dan 2.150 dosen sebagai pembimbing lapangan,” jelas Asri Aldila Putri yang pagi itu didampingi Supervisor Stakeholder Relation Kampus Mengajar, Rama Aryo.
Dalam kesempatan yang sama Asri Aldila Putri mengajak perwakilan Dinas Pendidikan se-wilayah Tapal Kuda yang hadir untuk bersinergi memanfaatkan potensi program Kampus Mengajar sebagai penggerak pendidikan Indonesia. Menurutnya setiap tahun mahasiswa dan dosen yang berminat mengikuti program Kampus Mengajar sangat banyak namun kuotanya terbatas sehingga pasti ada yang tidak tertampung dalam program ini.
“Sebagai contoh di program Kampus Mengajar angkatan kelima diikuti 45 ribu lebih mahasiswa, namun kuotanya hanya 25 ribu mahasiswa saja. Mereka yang tidak tertampung ini bisa dimanfaatkan oleh Dinas Pendidikan setempat untuk membantu proses belajar mengajar di masing-masing kabupaten dan kota. Apalagi di angkatan keenam ini kami mengarahkan mahasiswa dari perguruan tinggi vokasi untuk mengabdi di SMK,” ungkap Asri Adila Putri.
Sementara itu Koordinator program Kampus Mengajar di Universitas Jember, Banun Kusumawardhani melaporkan jika hingga hari ini terdapat 391 mahasiswa dan 60 dosen yang sudah mengirimkan berkas pendaftarannya. Jumlah ini berpotensi bertambah mengingat pendaftaran program Kampus Mengajar Angkatan Keenam baru akan ditutup pada tanggal 28 Mei 2023 nanti.
“Minat mahasiswa dan dosen Universitas Jember mengikuti program Kampus Mengajar sangat luar biasa, buktinya jika pada angkatan pertama diikuti oleh 306 mahasiswa dan dua dosen maka jumlahnya bertambah di angkatan kedua menjadi 395 mahasiswa dan 41 dosen. Di angkatan ketiga ada 436 mahasiswa dan 50 dosen, kemudian melonjak menjadi 606 mahasiswa dan 46 dosen di angkatan keempat. Sementara di angkatan kelima ada 466 mahasiswa dan 54 dosen,” kata Banun Kusumawardhani yang juga dosen di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember ini.
Kegiatan Sosialisasi Program Kampus Mengajar Angkatan Keenam dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor III Universitas Jember. Dalam arahannya, Prof. Bambang Kuswandi berpesan kepada peserta program Kampus Mengajar khsusunya mahasiswa agar memanfaatkan dengan baik kesempatan ini. “Anda akan mendapatkan softskill seperti daya kreativitas, jiwa kepemimpinan, mendidik kemampuan solutif dan pengalaman berinteraksi dengan dunia nyata yang tak mungkin didapat di kampus. Oleh karena itu manfaatkanlah program Kampus Mengajar dengan sebaik-baiknya,” pesan Prof. Bambang Kuswandi. (iim)