[:id]Prof. Rudi Wibowo : Diversifikasi Produk Tembakau Perlu Dikembangkan[:]

[:id][vc_row][vc_column][vc_column_text]

Surabaya, 26 April 2018

                Selama ini tembakau identik dengan produk rokok atau cerutu saja, padahal seperti yang sudah diketahui kedua produk tadi kerap dituduh sebagai produk yang merusak kesehatan. Di lain sisi produk tembakau memberikan pemasukan yang besar bagi negara melalui cukai, tahun 2017 lalu tercatat tembakau memberikan kontribusi sebesar 149 trilyun rupiah. Oleh karena itu, perlu pengembangan diversifikasi produk tembakau agar tanaman yang dikenal sebagai emas hijau ini tidak melulu diproduksi sebagai rokok dan cerutu. Padahal tembakau memiliki banyak potensi yang masih belum dimanfaatkan dengan maksimal. Pendapat ini disampaikan oleh Prof. Rudi Wibowo, pakar agribisnis Universitas Jember sekaligus komisaris utama PTPN X saat menjadi pembicara utama dalam seminar nasional bertema Studi Kelayakan Produk Berbasis Limbah Tembakau, yang digelar di aula kantor pusat PTPN X, Surabaya (26/4).

                Guru besar Agribisnis di Fakultas Pertanian Universitas Jember ini lantas mencontohkan potensi yang ada di PTPN X, dari tiga kebun tembakau yang ada, pada tahun 2017 menghasilkan  45.557 ton limbah tembakau yang terdiri dari daun pucuk, biji tembakau, akar dan batang tembakau. Dari seluruh limbah tadi, baru satu persen saja yang sudah coba dimanfaatkan menjadi minyak atsiri dan briket tembakau. “Oleh karena itu kami terus berusaha melakukan riset untuk menggali produk turunan dari tembakau yang bisa dikembangkan menjadi produk tembakau non rokok dan cerutu. Jika dari limbahnya saja sudah bisa dimanfaatkan, apalagi daunnya,” jelas Prof. Rudi Wibowo.

                Dan salah satu cara yang ditempuh oleh pihak PTPN X adalah menggelar kegiatan call for paper atau lomba karya tulis ilmiah bagi peneliti, mahasiswa dan pegiat masalah pertembakauan. Pada kegiatan ini berhasil dijaring 154 karya tulis ilmiah yang setelah menjalani tahapan penjurian meloloskan enam tim terbaik yang mempresentasikan karyanya di hadapan dewan juri yang terdiri dari Prof. Rudi Wibowo, komisaris utama PTPN X, Slamet Jumantoro, Direktur Komersil PTPN X, dan Wakhyu P. Siswosumarto, Corporate Secertary PTPN X. “Lomba karya tulis ilmiah ini menjadi salah satu cara menghimpun ide-ide kreatif terkait diversifikasi tembakau, siapa tahu dari ide tersebut ada yang bisa dikembangkan menjadi skala industry. Dan sekaligus menumbuhkan budaya ilmiah,” imbuh Prof. Rudi Wibowo di sela-sela kegiatan.

                Dalam kesempatan sebelumnya, Prof. Subiyakto, dari Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat, Kementerian Pertanian RI memaparkan, limbah tembakau memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi berbagai produk, antara lain pestisida organic, obat bius, bahan kosmetik, bahan farmasi, hingga bio charcoal yang dapat menjadi alternatif pengganti batu bara. “Dari uji toksisida atas biopeptisida dari tembakau, ternyata mampu membunuh kutu tanaman hingga di atas delapan puluh persen. Ini contoh bahwa tembakau tidak hanya untuk rokok saja. Dan saya gembira, dari karya tulis ilmiah yang masuk sudah mencerminkan banyak ide untuk diversifikasi tembakau,” tutur pakar yang juga tengah mematenkan beberapa produk hasil turunan tembakau ini. (iim)

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][:]

Skip to content