Wabup Lumajang Dukung Pengembangan Desa Burno Oleh Universitas Jember Kampus Lumajang

[vc_row][vc_column][vc_column_text]

Jember, 31 Oktober 2019

            Usaha Program Studi Diploma 3 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Jember Kampus Lumajang membina Desa Burno melalui Sekolah Desa Anoman Burno mendapatkan apresiasi dari Indah Amperawati, Wakil Bupati Lumajang. Dukungan ini terlontar saat Wakil Bupati Lumajang mendapatkan informasi mengenai kiprah Universitas Jember Kampus Lumajang dari Rektor Universitas Jember. Menurut Indah Amperawati, Desa Burno layak dikembangkan mengingat memiliki banyak potensi, dari potensi pertanian, perkebunan, peternakan, pengelolaan pembangkit listrik mikro hidro hingga destinasi wisata.

            “Desa Burno sudah ditetapkan sebagai Desa Wana Wiyata oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, desa yang mampu menjaga, merawat dan memanfaatkan potensi hutan. Tidak heran jika banyak pihak yang tertarik belajar pemanfaatan hutan ke Desa Burno. Bahkan Ibu Rini Soewandi, Menteri BUMN saat itu terkesan dengan Desa Burno hingga berkunjung dua kali ke Desa Burno. Tentu saja kami sangat senang dan mendukung kiprah Universitas Jember Kampus Lumajang berperan serta mendampingi warga Desa Burno dengan berbagai programnya,” ujar Wakil Bupati Lumajang yang hadir bersama Nurul Hayati, Ketua Program  Studi Diploma 3 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Jember Kampus Lumajang.

            Peran Universitas Jember Kampus Lumajang juga didukung oleh Moh. Hasan, Rektor Universitas Jember. Dalam pertemuan yang digelar di gedung rektorat dr. R. Achmad Universitas Jember (31/10), Moh. Hasan mengusulkan agar pengembangan Desa Burno sebagai Desa Eduwisata berbasis Agronursing diintegrasikan dengan program-program pengabdian kepada masyarakat yang sudah dijalankan oleh Universitas Jember melalui program Universitas Jember Membangun Desa. “Kami memiliki desa binaan, yang jumlahnya mencapai 300 desa di Besuki Raya termasuk diantaranya 20 desa ada di Lumajang, oleh karena itu Desa Burno juga akan kita masukkan dalam Desa Binaan. Harapannya, pengembangan Desa Burno akan lebih maju sebab akan menjadi lokasi penelitian dan pengabdian masyarakat para dosen,” jelas Moh. Hasan.

            Moh. Hasan lantas menambahkan, Desa Burno bisa masuk dalam daftar desa penerima mahasiswa peserta program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Universitas Jember sehingga potensi yang ada bisa dipromosikan kepada khalayak luas melalui kreativitas mahasiswa. “Salah satu succes story ada di Desa Bulu Cindea Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan yang awalnya tidak dikenal kini menjadi destinasi wisata gara-gara KKN tematik yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Jember. Bahkan Desa Bulu Cindea mewakili Provinsi Sulawesi di ajang lomba desa wisata,” imbuh Moh. Hasan yang didampingi oleh M. Ali Badrudin, Koordinator KKN LP2M Universitas Jember.

Untuk diketahui, pertemuan antara Wakil Bupati Lumajang dengan Rektor Universitas Jember dilaksanakan dalam rangka pembahasan pengembangan Universitas Jember Kampus Lumajang. Dalam pertemuan ini disepakati rencana penambahan program studi baru di Universitas Jember Kampus Lumajang, termasuk kesediaan Pemkab Lumajang untuk menyediakan lahan bagi Universitas Jember Kampus Lumajang. “Beberapa program studi baru yang akan dibuka menyesuaikan dengan potensi Lumajang, diantaranya Program Studi Diploma Perjalanan Wisata, Peternakan, Ilmu Pertanian konsentrasi Perkebunan, farmasi dan lainnya,” pungkas Moh. Hasan. (iim)

[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

Skip to content