Jember, 31 Agustus 2023
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra Australia, Prof. M. Najib mengunjungi Kampus Tegalboto Universitas Jember (31/8). Kunjungan kali ini dalam rangka mendorong peningkatan kerja sama antara perguruan tinggi di Indonesia, khususnya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan perguruan tinggi di Australia. Untuk itu Prof. M. Najib menyampaikan informasi terkini mengenai dunia perguruan tinggi Australia beserta potensi kerja sama yang ada.
Menurut Prof. M. Najib, Australia patut diperhitungkan menjadi salah satu tujuan perguruan tinggi di Indonesia dalam menjalin kerja sama. Pasalnya mayoritas perguruan tinggi di benua kangguru memiliki kualitas yang baik, bahkan delapan perguruan tingginya masuk dalam peringkat 100 perguruan tinggi terbaik di dunia. Kedua, banyak skema kerja sama dan beasiswa yang disediakan oleh pemerintah Australia maupun pihak swasta.
Namun bagi perguruan tinggi Indonesia yang akan menjalin kerja sama dengan mitranya di Australia perlu mengetahui kondisi dan kekhasan setiap perguruan tinggi yang ada. Misalnya saja di Australia ada Group of Eight yang beranggotakan delapan perguruan tinggi terbaik Australia yang masuk ke daftar peringkat 100 perguruan tinggi terbaik dunia. Ada pula kelompok Australian Technology Network, dan kelompok Innovative Research University. Setiap kelompok memiliki kekhasan tersendiri yang harus dipertimbangkan saat akan menjalin kerja sama.
“Perguruan tinggi yang tergabung dalam Group of Eight itu high profile sehingga menetapkan syarat tertentu dalam menjalin kerja sama. Beda lagi dengan perguruan tinggi yang tergabung dalam Australian Technology Network yang fokus pada kerja sama di bidang Sains, Technology, Engineering, Mathematics. Sementara kelompok Innovative Research University lebih banyak memberikan perhatian pada kerja sama pendidikan,” jelas Prof. M. Najib.
Pemerintah Australia juga banyak menggelontorkan beasiswa, salah satunya yang terbaru adalah New Colombo Plan. Skema beasiswa yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa Australia menempuh pendidikan, pelatihan dan belajar budaya ke negara-negara di Asia Pasifik termasuk Indonesia. Menurut guru besar di Insitut Pertanian Bogor ini, skema beasiswa yang lain pun masih ada seperti kesempatan bagi mahasiswa dan dosen menjadi guru mengajar bahasa dan budaya Indonesia di Australia.
“Berbagai skema beasiswa dan pembiayaan kuliah lainnya dari pemerintah Australia ini harus kita tangkap. Apalagi pemerintah Australia memiliki kebijakan yang lebih memberikan perhatian kepada negara-negara tetangganya di Asia Pasifik. Misalnya saja di skema New Colombo Plan justru perguruan tinggi Australia tengah aktif mencari perguruan tinggi mitra yang mau menerima mahasiswanya. Untuk itu KBRI di Canberra melalui Atase Pendidikan dan Kebudayaan siap menjembatani dan memfasilitasi perguruan tinggi Indonesia yang akan bekerja sama dengan mitra di Australia,” imbuh Prof. M. Najib.
Informasi yang disamapikan oleh Atdikbud KBRI di Canberra Australia ini disambut hangat oleh Universitas Jember seperti yang diutarakan langsung oleh Rektor Iwan Taruna. Menurutnya Australia sudah menjadi salah satu tujuan bagi dosen maupun mahasiswa untuk melanjutkan studi dan kerja sama lainnya. Bahkan di awal bulan September 2023 nanti dirinya didampingi beberapa dekan akan mengunjungi Australia.
“Diantara perguruan tinggi yang akan kami datangi untuk menjalin kerja sama adalah University of Wollongong, Western Sidney University dan perguruan tinggi lainnya. Kami juga mendorong mahasiswa Universitas Jember untuk memilih perguruan tinggi di Australia sebagai pilihan di berbagai program MBKM seperti program IISMA atau program internal seperti praktek mengajar bagi mahasiswa FKIP yang bisa kita arahkan ke Australia,” tutur Iwan Taruna yang sore itu didampingi para wakil rektor, dekan, kepala lembaga dan pejabat teras lainnya di aula lantai 3 gedung rektorat. (iim)