Empat Peneliti dari LP2M Universitas Jember Berhasil Kembangkan Alat Pendeteksi Banjir di Surabaya

Jember, 19 Desember 2024
Peneliti dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Jember (UNEJ) berhasil mengembangkan alat pendeteksi banjir berbasis Internet of Things (IoT) yang dihibahkan kepada Pemerintah Kota Surabaya. Alat tersebut dipasang pekan lalu (13/12/2024), di Pompa Sumur Kali Lamong, Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Pakal, Surabaya, Selain itu, tim peneliti juga mengembangkan alat Smart Monitoring Energi Listrik (SMEL) berbasis IoT yang dipasang di kantor Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Jawa Timur.

Tim peneliti ini diketuai oleh Dimas B. Zahrosa, S.P., M.P., Dosen Fakultas Pertanian Universitas Jember (FAPERTA UNEJ), dengan anggota Ir. Saifurridzal, S.T., M.Eng., Dosen Fakultas Teknik Universitas Jember (FT UNEJ), Hasbi Mubarak Suud, S.T.P., M.Si., Dosen FAPERTA UNEJ, dan Ir. Gamma Aditya Rahardi, S.T., M.T., Dosen Vokasi Fakultas. Teknik UNEJ.

Dimas B. Zahrosa, S.P., M.P., Ketua Tim Peneliti kala Kordinasi dengan BPBD Pemkot Surabaya

Menurut Dimas B. Zahrosa, alat Early Warning System (EWS) dan SMEL merupakan hasil sinergi antara BRIDA Jawa Timur dan LP2M Universitas Jember. “Kedua alat ini dirancang untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap banjir serta efisiensi penggunaan energi listrik. Dengan berbasis IoT, alat ini memudahkan pemantauan secara real time,” ungkapnya.

Proses pengembangan alat ini telah dilakukan sejak Oktober 2024, mulai dari desain, pengujian, hingga instalasi. Tim peneliti berharap inovasi ini dapat diadopsi di wilayah lain yang rawan banjir serta menjadi langkah awal dalam pengembangan teknologi IoT di berbagai sektor pelayanan masyarakat.

Perakitan Alat Early Warning System (EWS)

“Kedua alat ini tidak hanya menjadi solusi teknis, tetapi juga wujud nyata kontribusi Universitas Jember dalam mendukung pengurangan risiko bencana dan efisiensi energi. Dengan teknologi yang terus berkembang, kami optimis dapat menghadirkan lebih banyak inovasi di masa depan untuk masyarakat Indonesia,” tutupnya.

Ir. Gamma Aditya Rahardi, S.T., M.T., Dosen Vokasi Fakultas. Teknik UNEJ, menjelaskan, alat-alat ini memberikan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan perubahan iklim dan efisiensi energi. “Keunggulan dari teknologi berbasis IoT ini memungkinkan deteksi dini banjir dan monitoring energi listrik dengan akurasi tinggi,” ujarnya.

Penentuan Sistem Pendeteksian Batas Sensor

Dia juga menjelaskan, yang pertama, keunggulan Sistem Monitoring Banjir (EWS) ini, Dilengkapi empat sensor untuk merekam data hujan, tinggi muka air sungai, suhu, dan kelembaban secara real time dengan interval pencatatan setiap 5 menit, terdapat sirine dan lampu indikator untuk kondisi aman, waspada, dan siaga, yang dirancang user-friendly, data dan kondisi lokasi dapat dipantau melalui website, memudahkan pemantauan dari mana saja dan kapan saja, dan serta histori data yang terekam dapat diunduh langsung melalui website dengan tampilan yang mudah digunakan.

Dan yang kedua, keunggulan Alat Smart Monitoring Energi Listrik (SMEL) ini dapat mengumpulkan data konsumsi daya listrik dari power meter melalui komunikasi RS485, mengirimkan data konsumsi daya listrik ke server menggunakan ESP32 untuk dianalisis, menyediakan visualisasi data konsumsi daya listrik melalui dashboard online, membantu pengguna mengambil keputusan berdasarkan data yang akurat, data dan kondisi lokasi dapat dipantau secara online, memberikan fleksibilitas pemantauan dan hasil atau histori data dapat diunduh dengan tampilan website yang user-friendly.

Penempatan Alat EWS di Waduk Sumberrejo

Sementara itu, Rois Yunianto, S.Sos., M.Si., Lurah Sumberrejo Kec. Pakal Kota Surabaya, menyampaikan apresiasinya atas kontribusi Universitas Jember. “Kami sangat terbantu dengan adanya alat pendeteksi banjir ini. Teknologi ini sangat relevan mengingat wilayah kami sering menghadapi ancaman banjir,” katanya.(is)

Skip to content