UNEJ Lepas Mahasiswa KKN dari Lamongan Hingga Raja Ampat, Pengabdian Nyata Wujudkan Kampus Berdampak

Jember, 15 Juli 2025
Universitas Jember (UNEJ) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) menyelenggarakan upacara pelepasan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNEJ Membangun Desa (UMD) Periode II Tahun Akademik 2024/2025. Sebanyak 1.491 mahasiswa UNEJ ini akan terjun ke tengah masyarakat selama 45 hari lamanya dengan membawa program-program pengabdiannya yang penuh dengan inovasi. Lokasi KKN-nya pun beragam, dari Lamongan, Halmahera Selatan hingga Raja Ampat.

Rektor UNEJ, Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng., IPM., ASEAN Eng., dalam sambutannya dan secara resmi melepas mahasiswa KKN mengatakan, “Setiap program KKN merupakan wujud nyata komitmen Universitas Jember dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan mampu memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa. KKN adalah kesempatan untuk mempelajari communication skills dan jiwa kepekaan sosial, karena hal-hal ini tidak ada bukunya melainkan harus didapat dari pengalaman langsung.”

Rektor UNEJ, Iwan Taruna menyematkan atribut KKN kepada perwakilan mahasiswa

Rektor juga berpesan kepada para mahasiswa untuk mencermati lingkungan sekitar, berhati-hati dalam berlalu lintas, menjaga diri, memantau situasi, serta senantiasa menjaga ketertiban dan menciptakan suasana yang kondusif di masyarakat.

Sebelumnya, Kepala LPPM UNEJ, Prof. Dr. Yuli Witono, S.TP., MP, melaporkan, “Sebaran mahasiswa KKN berdasarkan wilayahnya yaitu sebanyak 531 mahasiswa di Banyuwangi, 634 mahasiswa di Bondowoso, 291 mahasiswa di Pasuruan, dan 35 mahasiswa di Lamongan. Kemudian untuk KKN di daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal atau KKN 3T tersebar ke dua lokasi yaitu 10 mahasiswa di Raja Ampat dan 10 mahasiswa di Halmahera Selatan.”

Ketua LPPM UNEJ, Prof. Yuli Witono menyampaikan laporan KKN UMD Periode II Tahun 2024/2025

Khusus lokasi KKN di Raja Ampat dan Halmahera Selatan, LPM UNEJ bekerja sama dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendesa) melalui program TEKAD, atau Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu. Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat desa di wilayah Indonesia Timur agar mampu berkontribusi pada transformasi dan pertumbuhan inklusif.

“Semangat mahasiswa UNEJ untuk terjun membangun daerah 3T atau tertinggal, terdepan dan terluar melalui Program TEKAD Kemendesa sungguh luar biasa. Ada dua ratus mahasiswa yang mendaftarkan diri, sementara kuota hanya untuk 20 orang. Semoga ini menunjukkan tekad mahasiswa UNEJ mewujudkan Dikstisaintek Berdampak,” jelas Prof. Yuli Witono.

Ia juga menambahkan bahwa sebelum penerjunan para mahasiswa telah mendapatkan materi pembekalan dengan paradigma yang baru, berharap agar mahasiswa dapat dengan cepat beradaptasi, berorientasi dan mempelajari berbagai potensi sumberdaya pedesaan, sehingga dengan cepat pula mahasiswa dapat mengimplementasikan program-program prioritasnya.

(dari kiri) Kepala BPJS-TK Jember Dadang Komarudin, Kepala LPPM UNEJ Prof. Yuli Witono, Perwakilan Mahasiswa KKN UNEJ Ujang Firmansyah dan Frenix Putri Ardella, serta Rektor UNEJ Iwan Taruna

Salah satu rancangan program prioritas yang akan dilakukan oleh peserta KKN 3T, Frenix Putri Ardella dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Ujang Firmansyah dari Fakultas Teknik, yaitu potensi alam kepiting bakau dari Raja Ampat.

Frenix Putri Ardella beserta sembilan peserta lainnya akan melakukan KKN 3T di Desa Warimak, Pulau Waigeo, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya. “Kolaborasi KKN 3T kami mahasiswa UNEJ bersama dengan Kementerian Desa melalui program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD). Di Desa Warimak ini kami akan fokus pada budidaya kepiting bakau dengan konsep mini hilirisasi. Masyarakat masih menangkap kepiting bakau secara manual, jadi kami akan melakukan optimalisasi dari sisi budidaya untuk meningkatkan kualitas produksinya, serta dari sisi pengolahannya, seperti teknik pengasapan yang lebih efektif.”

Perwakilan Mahasiswa KKN UNEJ, Frenix Putri Ardella dan Ujang Firmansyah dengan penempatan KKN 3T di Desa Warimak, Pulau Waigeo, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya

UNEJ pun memastikan seluruh mahasiswa KKN terlindungi dengan dukungan dari BPJS Ketenagakerjaan (BPJS TK) Jember, melalui fasilitas perlindungan jaminan atas kemungkinan resiko yang terjadi selama melaksanakan KKN. Selain itu juga, dukungan datang dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember yang menyambut baik kontribusi mahasiswa KKN dalam upaya peningkatan literasi keuangan di desa-desa. Menurut Kepala OJK Jember, Mohammad Mufid, kerja sama ini sangat strategis untuk mendekatkan pemahaman masyarakat desa terhadap produk dan layanan jasa keuangan, sehingga dapat mendorong inklusi keuangan yang lebih merata. (dil/iim)